Home Bisnis Bursa Asia Ditutup Semarak, Hang Seng-Nikkei Melesat 1% Lebih

Bursa Asia Ditutup Semarak, Hang Seng-Nikkei Melesat 1% Lebih

18
0
Abaikan Varian Delta, Mayoritas Bursa Asia Menghijau

Jakarta, BeritaMu.co.idBursa Asia ditutup cerah bergairah pada perdagangan Jumat (10/9/2021) akhir pekan ini, setelah aturan keras dari Beijing pada perusahaan game terungkap tidak sekeras yang pertama kali dilaporkan oleh media lokal Hong Kong.

Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup meroket 1,91% ke level 26.205,91, Nikkei Jepang melonjak 1,25% ke 30.381,84, Straits Times Singapura melesat 0,88% ke 3.098,8, Shanghai Composite China menguat 0,27% ke 3.703,11, KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,36% ke 3.125,76, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir tumbuh 0,44% ke 6.094,87.

Pasar saham Hong Kong yang diperkirakan oleh pelaku pasar sebelumnya akan terkoreksi, nyatanya memimpin penguatan bursa Asia pada hari ini.

Hal ini dikarenakan kabar dari tindakan keras Beijing kepada perusahaan game dan pendidikan tidak sekeras seperti yang dijelaskan oleh media lokal Hong Kong sebelumnya.

Sementara itu di Jepang, indeks Nikkei juga berakhir melesat di tengah harapan pelaku pasar Jepang untuk pemerintahan baru yang kemungkinan dapat membawa perekonomian Negeri Sakura kembali pulih setelah dihantam oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Harapan bahwa seorang pemimpin baru di partai berkuasa Jepang yang dominan akan mengkompilasi stimulus ekonomi dan mengamankan kemenangan pemilihan yang menentukan telah mendorong harga saham setelah Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga menawarkan untuk mengundurkan diri pada pekan lalu.

Harapan juga tumbuh bahwa Menteri Vaksinasi Jepang, Taro Kono kemungkinan akan memenangkan pemilihan pimpinan Partai Demokrat Liberal Jepang akhir bulan ini.

“Pasar mulai menghargai kemenangan Kono. Dia relatif muda dan bisa membentuk pemerintahan lama,” kata Shingo Ide, kepala strategi di NLI Research, dilansir dari Reuters.

Di lain sisi, prospek positifnya kinerja keuangan beberapa perusahaan Jepang juga telah meningkat akhir-akhir ini karena tingkat vaksinasi di negara itu semakin dekat dengan negara maju lainnya.

Secara mayoritas, pelaku pasar saham di Asia lebih optimis pada hari ini setelah adanya perbincangan empat mata antara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dengan Presiden China, Xi Jinping yang membahas perlunya menghindari persaingan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Baca Juga :  IHSG ditutup di zona hijau seiring aksi beli asing

Biden dan Xi berbicara di telepon untuk pertama kalinya sejak Februari lalu, di mana keduanya membahas perlunya menghindari persaingan antara dua ekonomi terbesar dunia itu untuk juga menghindari konflik kedua negara yang hingga kini masih terjadi.

Kedua pejabat penting di dua negara terbesar berdasarkan ekonomi tersebut mengatakan nada percakapan mereka “akrab” dan “terus terang”. Media pemerintah China menggambarkannya sebagai “percakapan yang luas, jujur, mendalam dan strategis”.

“Ada beberapa pergerakan pasar kecil setelah berita panggilan tersebut, tetapi itu bukan perubahan mendasar, pasar masih lebih khawatir tentang kebijakan tapering The Fed dan peraturan China,” kata Gary Ng, seorang ekonom di Natixis di Hong Kong, dikutip dari Reuters.

Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), kontrak berjangka (futures) bursa AS juga terpantau menguat di sesi pra-pembukaan setelah Wall Street mencatat pelemahan dalam empat hari beruntun.

Klaim tunjangan pengangguran mingguan per pekan lalu dilaporkan hanya sebesar 310.000, atau lebih baik dari polling Dow Jones yang mengekspektasikan angka 335.000 orang. Capaian itu melanjutkan perbaikan yang dicetak pekan sebelumnya sebanyak 340.000 klaim.

The Fed akan menggelar rapat pada 21-22 September, yang memicu investor berspekulasi akan ada pengumuman mengenai langkah pengurangan pembelian surat utang di pasar atau tapering, yang selama ini dijalankan dengan nilai US$ 120 miliar per bulan.

Dalam “Beige Book”, laporan hasil survei aktivitas bisnis di AS, The Fed menyatakan pelaku bisnis tengah menghadapi kenaikan inflasi yang kian intensif akibat keterbatasan pasokan barang dan akan memicu kenaikan harga di tingkat konsumen pada area tertentu.

The Fed juga melaporkan bahwa pertumbuhan secara umum telah “sedikit tertekan ke level moderat” di tengah kekhawatiran mengenai penyebaran virus Covid-19 varian delta selama Juli- Agustus.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Bursa Asia Ditutup Semarak, Hang Seng-Nikkei Melesat 1% Lebih, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210910165708-17-275362/bursa-asia-ditutup-semarak-hang-seng-nikkei-melesat-1-lebih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here