Jakarta, BeritaMu.co.id – Pekan ini merupakan pekan awal di bulan September, bulan yang cenderung dihindari oleh investor untuk berinvestasi di pasar saham. Namun pada pekan di awal September ini, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih positif dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Indeks bursa saham acuan nasional tersebut melesat 1,42% secara point-to-point pada pekan ini. Dalam periode harian, IHSG hanya terkoreksi pada perdagangan Rabu (1/9/2021) dan Kamis (2/9/2021). Pada perdagangan Jumat (3/9/2021) kemarin, IHSG ditutup melesat 0,8% ke level 6.126,92
Selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 55,4 triliun dan investor melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 1,6 triliun sepanjang pekan ini.
Pada pekan ini, IHSG sempat terkoreksi nyaris 1% pada perdagangan Rabu lalu, setelah rilis data PMI Manufaktur dan inflasi Tanah Air.
Aktivitas manufaktur Indonesia pada Agustus 2021 memang cenderung membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, kenaikan tersebut belum bisa membawa ke zona ekspansi.
HIS Markit melaporkan bahwa aktivitas manufaktur Indonesia yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) periode Agustus 2021 adalah 43,7. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 40,1.
PMI menggunakan angka 50 sebagai batas. Kalau masih di bawah 50, maka dunia usaha masih dalam mode kontraksi.
“Gangguan Covid-19 berlanjut terhadap perekonomian Indonesia dab membebani sektor manufaktur selama dua bulan berturut-turut. Meskipun begitu, dengan gelombang kedua Cpvid-19 yang sudah melewati puncak, penurunan produksi dan permintaan perlahan mereda,” sebut keterangan tertulis HIS Markit.
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data laju inflasi Indonesia periode Agustus 2021. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi, laju inflasi masih lambat.
Pada Rabu (1/9/2021), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto melaporkan inflasi Agustus 2021 adalah 0,03% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Ini membuat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 1,59%.
Konsensus pasar yang dihimpun BeritaMu.co.id memperkirakan terjadi inflasi 0,03% pada Agustus 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara dibandingkan Agustus 2020 terjadi inflasi 1,59%.
Namun pada perdagangan Jumat akhir pekan ini, IHSG yang sebelumnya sempat melemah langsung rebound dan melesat nyaris 1%.
Pelaku pasar saham di dalam negeri juga merespons positif dari data klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS) pada pekan terakhir Agustus.
Untuk pertama kalinya sejak pandemi virus corona (Covid-19) merebak, data klaim tunjangan pengangguran di pekan terakhir Agustus tercatat hanya 340.000. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan konsensus di 345.000 dan menjadi yang terendah sejak Maret tahun lalu.
Ekonom-ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan akan ada tambahan angka penciptaan kerja sebanyak 720 ribu di bulan Agustus yang membuat tingkat pengangguran turun ke 5,2%.
Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell telah menegaskan bahwa program pengurangan (tapering) pembelian obligasi di pasar baru akan dimulai setelah data tenaga kerja menguat.
Secara historis, bulan September adalah bulan penuh koreksi. Namun, ekspektasi pembukaan kembali ekonomi diprediksi membuat situasinya berbeda tahun ini.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Pekan Awal September, IHSG Masih Melesat 1% Lebih!, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210904112329-17-273622/pekan-awal-september-ihsg-masih-melesat-1-lebih