Jakarta (BeritaMu.co.id) – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meyakini perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dan Uni Emirat Arab (Indonesia United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) akan mendongkrak nilai perdagangan kedua negara hingga sedikitnya 2-3 kali lipat.
Mendag Lutfi, dalam konferensi pers daring di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, mengatakan berdasarkan data terakhir, nilai perdagangan jual-beli Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) sebesar 2,9 miliar dolar AS.
“Paling tidak, kita setidaknya bisa mendapat 2-3 kali lipat daripada angka tersebut. Kami merasa optimistis bahwa angka tersebut akan bisa tercapai karena ada beberapa bidang yang sebenarnya sangat menjanjikan,” ujarnya usai mendampingi Presiden Jokowi saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab Thani bin Ahmed Al Zeyoudi,.
Indonesia, kata Lutfi, pada 2020 menjual emas dan perhiasan emas ke mancanegara sebesar 8,2 miliar dolar AS. Komoditas tersebut menjadi barang nomor lima terbesar dari ekspor non-migas.
“Dari angka tersebut, 37 persen pergi ke negara transit dan negara transit tersebut mempunyai perjanjian perdagangan ke UAE, maka hampir seluruhnya barang emas dan perhiasan emas itu dijual dari negara transit kepada UAE,” katanya.
Pada saat yang bersamaan, kata Lutfi, Indonesia hanya menjual emas dan perhiasan emas sebanyak 76 juta dolar AS kepada UAE secara langsung.
“Kenapa? Karena dengan perjanjian perdagangan tersebut. Berarti menjual barang-barang Indonesia lebih murah 5 persen karena pajaknya rendah dibandingkan beli langsung dengan Indonesia,” kata dia.
Oleh sebab itu, menurut Mendag Lutfi, perjanjian perdagangan ini merupakan langkah penting dan menjadi salah satu upaya Indonesia untuk menjual komoditas ekspor ke negara-negara tujuan lain yang merupakan pasar non-tradisional seperti Afrika dan Jazirah Arab.
“Ini merupakan janji kami berdua, antara saya dan Menteri Perdagangan UEA bahwa kita akan menyelesaikan ini berbasis dengan persahabatan, mencari teman baru, dan mencari bisnis dan dagangan baru kepada dua Negara,” lanjutnya.
Mendag mengatakan kedua negara berupaya untuk menyelesaikan perundingan pada kesempatan pertama, sehingga waktu penyelesaian pembahasan pakta perdagangan ini tidak akan lebih dari satu tahun.
“Mudah-mudahan pada November tanggal 4, ketika kunjungan Pak Presiden ke UEA perjanjian sudah hampir selesai atau dalam finalisasi,” ujar Mendag Lutfi.