Stres adalah salah satu kondisi mental yang sering dialami oleh setiap orang. Masalah pekerjaan yang menumpuk, masalah percintaan atau pertemanan, dan masalah finansial merupakan beberapa hal yang seringkali menjadi penyebab seseorang mengalami stres.
Gejala-gejala stres yang ditunjukkan setiap orang berbeda-beda. Perasaan cemas atau panik yang berlebihan, mudah marah, sering melamun atau menyendiri, dan berkurangnya nafsu makan secara drastis bisa jadi merupakan sebuah pertanda stres.
Dampak Stress Bagi Tubuh
Stres bisa memberikan dampak positif maupun negatif. Stres yang dikelola dengan baik dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang lebih efektif dalam bekerja dan peduli terhadap lingkungannya.
Pasti ada masa ketika kamu memiliki begitu banyak pekerjaan, kamu akan terdorong untuk segera mengerjakannya. Dengan begitu, pekerjaan pun akan selesai tepat pada waktunya dan tanggung jawab yang lain pun tidak terbengkalai.
Contoh lain yaitu ketika kamu memiliki begitu banyak hal untuk dipikirkan, kamu akan terdorong untuk mencurahkannya terhadap seseorang dan hal ini yang dapat mempererat hubungan kamu dengan orang di sekitar kamu.
Cara Mengatasi Stres
Namun disisi lain stres berkepanjangan yang tidak terkelola dengan baik pun dapat berefek negatif pula terhadap kesehatan fisik maupun mental penderitanya. Beberapa masalah kesehatan yang seringkali timbul akibat stres ialah tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, tipes, dan yang lebih parah lagi adalah penyakit mental yaitu depresi.
Maka dari itu, kamu perlu mempelajari bagaimana cara yang tepat untuk mengendalikan atau mengurangi stres. Berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi stres.
1. Buat Catatan Perencanaan / To-do List
Langkah awal yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi stres ialah dengan membuat catatan tentang apa saja hal yang mengganggu pikiran kamu dan apa yang harus kamu lakukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang tengah kamu hadapi.
Dengan menuliskan peristiwa apapun yang terjadi pada diri kamu setiap harinya, kamu dapat menemukan hal-hal penyebab stres yang kamu alami dan kamu dapat menyelesaikan satu per satu permasalahan yang kamu hadapi dengan lebih terstruktur.
2. Jangan Memendam Perasaan
Jangan pernah memendam perasaan sedih, senang, marah, ataupun kecewa. Cobalah untuk lebih ekspresif dalam menjalani kehidupan. Kamu boleh menangis ketika sedih, tertawa ketika bahagia, dan meluapkan kemarahan ketika merasa kecewa terhadap sesuatu.
Hal-hal atau perasaan-perasaan kecil yang terus menerus dipendam sendiri hanya akan menambah berat beban pikiran. kamu dapat berbagi cerita dan mencurahkan perasaan kamu dengan keluarga, teman, maupun psikolog atau ahli agama.
Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menemukan solusi atas permasalahan yang kamu alami dan cara ini dapat mendekatkan hubungan kamu dengan orang-orang di sekitar kamu.
3. Beribadah
Agama apapun itu pasti mengajarkan kebaikan untuk umatnya. Ketika kamu tengah tertekan oleh suatu masalah yang tidak dapat kamu ceritakan kepada siapapun, ada baiknya kamu pergi beribadah.
Dengan beribadah sesuai dengan keyakinan, kamu akan merasa lebih damai dan tenang karena kamu memiliki pedoman dan sesuatu yang baik untuk diyakini. Selain itu, dengan rajin beribadah dan berdoa, secara tidak langsung kamu telah belajar untuk membuat diri kamu lebih terbuka dan lebih mensyukuri hidup kamu.
4. Lakukan Hobi
Setiap orang pasti memiliki satu kegiatan yang paling disenangi. Dengan melakukan hobi seperti menonton film di bioskop, membaca buku, menyanyi, ataupun menari, kamu dapat teralihkan dari hal-hal yang tengah membebani pikiran kamu.
Pikiran dan hati akan terasa lebih jernih setelah melakukan hal yang kamu senangi sehingga kamu dapat dengan lebih mudah menemukan solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi. Jadi, luangkan waktu di sela-sela waktu bekerja untuk membahagiakan diri kamu sendiri agar jiwa tetap sehat, ya!
5. Olahraga Teratur
Melakukan olahraga secara teratur dapat menjaga tubuh dan pikiran kamu untuk tetap sehat dan fresh. Tak perlu olahraga yang berat, kamu bisa mencoba jalan-jalan, lari-lari, atau bersepeda pagi mengelilingi komplek rumah kamu. Bertegur sapa dengan tetangga, menikmati pemandangan, dan menghirup udara yang segar dan bersih bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi stres.
Tak hanya itu, kamu pun dapat melemaskan otot-otot yang tegang akibat stres dengan melakukan gerakan-gerakan peregangan atau olahraga relaksasi seperti yoga ataupun pilates secara teratur.
6. Memiliki Hewan Peliharaan
Telah banyak studi yang membuktikan jika memiliki hewan peliharaan dapat memperkecil kemungkinan seseorang mengalami stres. Dengan memiliki hewan peliharaan, kamu dapat mencurahkan kasih sayang kamu terhadap mereka karena mencurahkan kasih sayang ternyata merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Memandangi, menyentuh, mengelus, dan memeluk hewan peliharaan dapat membantu pelepasan hormon serotonin dan dopamin yang berfungsi untuk menenangkan otot tubuh dan pikiran hingga stres dapat berkurang secara signifikan.
Tidak heran, banyak ahli seperti psikolog atau psikiater yang menyarankan pasien dengan gangguan kepanikan atau stres untuk memiliki hewan peliharaan seperti anjing ataupun kucing yang sejatinya termasuk dalam hewan terapi.
Selain anjing dan kucing, kamu pun dapat memelihara hewan lain seperti ikan hias, hamster, maupun kelinci karena hewan peliharaan apapun itu dapat membantu kamu teralihkan dari hal-hal yang membebani pikiran kamu dan membuatmu lebih bahagia.
Pastikan saja untuk memilih hewan peliharaan yang sesuai dengan keadaan lingkungan juga ekonomi kamu ya.
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu dapat melakukan beberapa hal yang telah disebutkan di atas ketika tengah mengalami stres. Cara-cara tersebut juga dapat diterapkan untuk mencegah terjadinya stres. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mendapat bantuan medis?
Pertemuan dengan dokter atau psikolog untuk menangani stres diperlukan ketika stres telah membuat kamu mengalami kondisi di bawah ini:
Stres tak kunjung membaik. Dalam hal ini, pertemuan dengan psikolog atau bahkan pemberian obat antidepresan maupun terapi sangat dibutuhkan demi mencegah berkembangnya stres menjadi depresi.Salah cara pelampiasan. Ketika seseorang mengendalikan stres dengan cara yang salah seperti makan terlalu banyak makanan manis, melakukan self-harm, atau mengonsumsi alkohol hingga kecanduan, sudah dipastikan mereka memerlukan bantuan medis. Jika tidak, stres yang mereka alami hanya akan membahayakan diri mereka sendiri bahkan orang-orang disekitarnya.Gangguan makan atau eating-disorder. Seseorang yang mengalami stres parah bisa berujung mengalami gangguan yang serius pada masalah makan seperti bulimia ataupun anoreksia. Jika sampai pada kondisi ini, penderita sangat dianjurkan untuk mendapat pertolongan medis sebelum gangguan kesehatan menjadi semakin serius.