Home Bisnis Investor Mulai Melepas SBN, Yield Mayoritas SBN Menguat

Investor Mulai Melepas SBN, Yield Mayoritas SBN Menguat

21
0
Investor Mulai Melepas SBN, Yield Mayoritas SBN Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (2/9/2021), di tengah antisipasi investor terhadap kebijakan pengurangan pembelian obligasi (tapering) di Amerika Serikat (AS) yang bakal menekan harga surat utang di pasar.

Mayoritas investor mulai melepas kepemilikannya di SBN hari ini, ditandai dengan menguatnya imbal hasil (yield) di hampir seluruh SBN. Hanya SBN bertenor 1, 20 dan 25 tahun yang masih ramai diburu oleh investor dan mengalami pelemahan yield-nya.

Yield SBN bertenor 1 tahun turun tipis 0,5 basis poin (bp) ke level 3,153%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 20 tahun juga turun 0,9 bp ke level 6,846%, dan SBN dengan tenor 25 tahun melemah 2,2 bp ke level 7,148%.

Sementara untuk yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield SBN acuan negara berbalik menguat 5,7 bp ke level 6,113% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Investor di pasar SBN cenderung tidak memperdulikan sentimen terkait varian baru Covid-19 pada hari ini yang diklaim lebih berbahaya dari varian Delta dan kembali memburuknya data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) periode Agustus versi Automatic Data Processing Inc (ADP).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), virus Covid-19 varian baru yakni ‘Mu’ berpeluang untuk bisa lolos dari kekebalan tubuh jika sebelumnya pernah terinfeksi maupun divaksinasi. Varian ini pertama kali ditemukan di Colombia. Namun saat ini sudah menyebar ke setidaknya 39 negara.

Hal ini dapat kembali mengurangi optimisme pelaku pasar akan pemulihan ekonomi global, sebab penyebaran virus corona Delta saja masih berisiko membuat perekonomian global melambat, apalagi jika corona Mu ikut menyebar luas.

Baca Juga :  BI: Penyesuaian bertahap GWM rupiah serap likuiditas Rp219 triliun

Walaupun hari ini investor di SBN cenderung tidak mempedulikan sentimen negatif dari Covid-19 varian ‘Mu’, bisa jadi dalam waktu dekat investor di pasar SBN kembali memburu obligasi pemerintah, jika sentimen makin memburuk.

Sementara itu dari AS, yield obligasi pemerintah acuan bertenor 10 tahun tercatat turun tipis pada perdagangan pagi hari ini waktu AS, setelah investor merespons negatif dari data tenaga kerja versi ADP pada periode Agustus yang tercatat kembali memburuk.

Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun terpantau turun tipis sebesar 0,2 bp ke level 1,287% pada pukul 07:13 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Rabu (1/9/2021) kemarin di level 1,285%.

ADP kemarin malam melaporkan sepanjang bulan Agustus, perekonomian AS menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian dan pemerintahan sebanyak 374.000 tenaga kerja, jauh lebih rendah dari prediksi di Forex Factory sebanyak 640.000 tenaga kerja.

Data dari ADP bisanya dijadikan gambaran data tenaga kerja versi pemerintah yang akan dirilis pada Jumat besok. Data tenaga kerja tersebut merupakan acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam memutuskan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

Alhasil buruknya data ADP memperkuat ekspektasi The Fed baru akan melakukan tapering di akhir tahun ini dan tidak menutup kemungkinan di awal tahun depan.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Investor Mulai Melepas SBN, Yield Mayoritas SBN Menguat, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210902183708-17-273302/investor-mulai-melepas-sbn-yield-mayoritas-sbn-menguat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here