Beritamu.co.id, JAKARTA – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan bahwa pemulihan ekonomi global dibayangi risiko kebijakan pengurangan stimulus dengan normalisasi moneter di Amerika Serikat atau tappering off yang dilakukan The Fed.
“Kami sepakat akan mengadakan stress test, simulasi untuk mengantisipasi tapering tersebut dan juga peningkatan kasus varian Delta yang berpotensi menahan inflow ke negara emerging,” katanya pada rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (25/8/2021).
Destry menjelaskan bahwa sepanjang tahun ini berdasarkan data terbaru, inflow pasar keuangan domestik mencapai Rp21 triliun. Sepanjang bulan Agustus, angkanya Rp11,2 triliun.
“Jadi, sempat mereka keluar pada Juli, tetapi di Agustus, khususnya pasar obligasi terjadi inflow yang cukup besar,” jelasnya.
Pemulihan ekonomi global, tambah Destry tercermin pada indikator dini mulai dari purchasing managers index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan eceran di Amerika Serikat, kawasan Eropa dan Cina yang tetap kuat.
Dengan perkembangan tersebut, perbaikan ekonomi global pada 2021 diperkirakan akan capai 5,8 persen dan berlanjut pada 2022 4,3 persen.
Perdagangan dan harga komoditas dunia juga diperkirakan bakal menguat. Dengan begitu tetap mendukung tumbuhnya ekspor di negara berkembang.
“Ketidakpastian pasar keuangan global sedikit menurun sejalan dengan prospek perekonomian dunia yang membaik. Ini mendorong masuknya aliran modal global ke negara berkembang termasuk Indonesia dan mendukung penguatan mata uang di negara tersebut,” papar Destry.
.
. :
.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.
sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20210825/9/1433897/hadapi-tapering-off-the-fed-bi-bakal-buat-simulasi-antisipasi