Jakarta, BeritaMu.co.id – Harga saham emiten voucher PT Tbk (UVCR) berhasil melesat ke level ARA atau auto reject atas selama 19 hari beruntun sejak pertama kali melantai di bursa sebulan silam setelah kabar kedatangan investor strategis Pieter Tanuri.
Tercatat pada perdagangan hari ini, Selasa (24/8), UVCR kembali melesat ke level tertinggi yang diizinkan oleh regulator (10% untuk papan akselerasi) dengan kenaikan 9% ke level harga Rp 580/unit. Tercatat perdagangan tergolong sepi di angka Rp 830 juta dengan kapitalisasi pasar Rp 1,16 triliun.
Kenaikan saham hingga level ARA sudah terjadi sejak perseroan melantai di harga Rp 100/unit sehingga UVCR sudah terapresiasi 480% sejak penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) 27 Juli. Tercatat investor asing sudah menjual bersih Rp 955 juta sejak UVCR melantai.
Sebelumnya, manajemen emiten yang bergerak di bisnis voucher belanja UVCR, mengumumkan bahwa pemilik Bali United (PT Bali Bintang Sejahtera Tbk/BOLA), Pieter Tanuri, sudah masuk menjadi pemegang saham perusahaan kendati di bawah 5%.
Direktur Utama Trimegah Karya Hady Kuswanto mengatakan berdasarkan daftar pemegang saham (DPS) per 10 Agustus lalu, tercatat Pieter Tanuri memiliki 35 juta saham atau 1,75% saham, dari total saham yang dikeluarkan perusahaan.
“Saham perseroan sudah dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga masyarakat dapat berpartisipasi membeli dan menjual saham perseroan di pasar sekunder termasuk bapak Pieter Tanuri,” katanya, dalam surat jawaban kepada BEI, dikutip Rabu (18/8).
“Berdasar DPS perseroan per tanggal 10 Agustus 2021 tercatat bapak Pieter Tanuri memiliki 35.000.000 saham atau 1,75%, di bawah 5%, dari total saham yang dikeluarkan perseroan,” katanya.
Sebelumnya BEI sudah mempertanyakan soal masuknya eks pemilik pabrik ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) itu di saham UVCR.
Dalam surat jawaban tersebut, Hady mengungkapkan pemberitaan media yang memuat masuknya Pieter Tanuri sebagai pemegang saham UVCR kemungkinan berasal dari tulisan yang ada di situs jejaring sosial Linked-in milik Hady Kuswanto sendiri yang menjabat sebagai CEO UVCR.
“Tidak ada informasi/ kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan,” katanya.
Saham UVCR tercatat perdana di BEI, Selasa (27/7/2021) dan menjadi emiten ke-27 di tahun ini yang dicatatkan di papan akselerasi.
UVCR melepas sebanyak 500 juta saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum Rp 100 per saham.
Melalui penawaran umum saham perdana (IPO) ini UVCR berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 50 miliar.
[]
(trp/trp)
Demikian berita mengenai Gokil! Saham UVCR ARA Sebulan Beruntun, Sinyal Suspensi?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210824094859-17-270707/gokil-saham-uvcr-ara-sebulan-beruntun-sinyal-suspensi