Jakarta, BeritaMu.co.id – Emiten yang bergerak di bidang perdagangan ponsel dan produk pendukung, PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) atau dulu bernama Skybee, berpotensi dihapus pencatannya (delisting) di lantai bursa oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Alasannya, perdagangan saham SKYB telah disuspensi selama 18 bulan dan masa suspensi perdagangan efek akan mencapai 24 bulan pada tanggal 17 Februari 2022 mendatang.
Merujuk pada Ketentuan III.3.1.2 Peraturan Bursa Nomor I-I, Bursa dapat menghapus saham perusahaan tercatat apabila saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.
“Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka perdagangan efek Northcliff Citranusa Indonesia telah disuspensi di Pasar Regular dan Pasar Tunai selama 18 bulan dan masa suspensi perdagangan efek akan mencapai 24 bulan pada 17 Februari 2022,” tulis Mugi Bayu Pratama, P.H. Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI, dalam pengumuman di keterbukaan informasi, dikutip BeritaMu.co.id, Seni (23/8).
Potensi delisting ini juga salah satunya diakibatkan oleh buruknya kinerja keuangan perusahaan yang pasarnya mulai tergerus akibat pindahnya perilaku konsumsi masyarakat yang mulai mengadopsi dan terbiasa dengan transaksi online.
Tercatat terakhir kali perusahaan melaporkan kinerja keuangan adalah pada kuartal ketiga tahun 2019, atau hampir 2 tahun lalu.
Hingga akhir kuartal ketiga 2019, pendapatan perusahaan turun 14,08% menjadi Rp 3,65 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,25 miliar.
Sedangkan kerugian perusahaan turun menjadi Rp 26,96 juta dari akhir September tahun 2018 sebesar Rp 1,23 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi tanggal 23 Maret 2020, 29 Juli 2020 dan 23 Desember 2020, tiga dari jajaran direksi dan komisaris yang namanya masih tercatat dalam laporan konsolidasi interim kuartal ketiga 2019 telah mengundurkan diri.
Masing-masing adalah Erry Sulistio yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris utama, Ratih D. Item yang sebelumnya merupakan komisaris independen dan Irwando Saragih yang sebelumnya adalah Direktur.
Adapun susunan pemegang saham perusahaan adalah sebagai berikut PT Syailendra Capital 7,74%, Tres Maria Capital Ltd 15,29%, DBS Bank Ltd SG-PB Clients 9,00%, Reksa Dana Narada 10,48%, Ora Pro Nobis Internasional 18,37%, Erry Sulistio 7,62%, dan kepemilikan oleh masyarakat sebesar 31,50%.
[]
(…)
Demikian berita mengenai Saham Ritel Ponsel Ini Mau Delisting, Efek Disalip Ecommerce?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210823164931-17-270557/saham-ritel-ponsel-ini-mau-delisting-efek-disalip-ecommerce