Home Bisnis Hobi ARB 5 Kali Beruntun! Saham Bukalapak di Bawah Harga IPO

Hobi ARB 5 Kali Beruntun! Saham Bukalapak di Bawah Harga IPO

57
0
Fenomena Bukalapak: ARA 2 Hari, Sisanya ARB Terus

Jakarta, BeritaMu.co.id – Harga saham emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) anjlok hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) 6,7% di level Rp 830/saham pada perdagangan Rabu ini (18/8/2021), dari posisi penutupan Senin lalu (16/8) di level Rp 890/saham.

Data BEI menunjukkan, saham BUKA ambruk 6,74% di Rp 830, dengan nilai transaksi Rp 786 miliar dan volume perdagangan 943 juta saham.

Dengan demikian, harga saham BUKA kini di bawah harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Rp 850/saham, atau turun 2,4% sejak debut pada 6 Agustus lalu.

Adapun dalam sepekan, saham BUKA sudah ambles 25,33%. Praktis, sejak awal IPO, saham BUKA hanya menghijau dua kali. Sementara, saham ini sudah 5 kali beruntun tumbang ke level ARB.

Investor asing mulai lagi belanja saham BUKA dengan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp 109 miliar. Meskipun demikian, sejak melantai asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 1,22 triliun di pasar reguler.

Terkait dengan potensi saham BUKA ini, analis riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya, dalam riset per 9 Agustus, juga sudah memasukkan saham BUKA dalam 8 top picks Mirae Asset pada Agustus ini.

Baca Juga :  Siapkan Dana! Rights Issue BBRI Sudah di Depan Mata Lho

Menurut Hariyanto, dari segi pasar, dengan mulai melantainya saham teknologi pertama di dalam negeri yakni BUKA, dan selanjutnya akan disusul oleh perusahaan lainnya dinilai akan dapat mengikuti jalur yang sama dengan pasar saham Amerika Serikat di mana perusahaan teknologi sekarang mendominasi 5 kapitalisasi pasar terbesarnya.

Hal ini juga ditunjang dengan gross merchandise value (GMV) Indonesia yang diperkirakan oleh lembaga Bain bisa bertumbuh dengan compound annual growth rate (CAGR) atau rata-rata tahunan pada periode 2020-2025 sebesar 23%, dari US$ 44 miliar atau setara dengan Rp 638 triliun (kurs Rp 14.500/US$) pada 2020 menjadi US$ 124 miliar atau setara Rp 1.798 triliun pada 2025.

Menurut dia, dua raksasa teknologi, yakni BUKA dan GoTo akan dapat memonetisasi tren yang meningkat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

“Kami pikir perusahaan teknologi raksasa, seperti Bukalapak dan GoTo akan dapat memonetisasi tren yang meningkat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” kata Hariyanto Wijaya.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(trp/trp)

Demikian berita mengenai Hobi ARB 5 Kali Beruntun! Saham Bukalapak di Bawah Harga IPO, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210818153624-17-269361/hobi-arb-5-kali-beruntun-saham-bukalapak-di-bawah-harga-ipo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here