Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan Senin (16/08) lalu, IHSG ditutup melemah (-0.84%) ke level 6087.91 dengan saham-saham di sektor teknologi (-5.38%) dan kesehatan (-1.24%) menjadi pemimpin pelemahan. Secara sentimen perpanjangan PPKM sampai dengan 23 Agustus menjadi penekan indeks. Meski demikian, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar IDR 555.54 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli investor asing antara lain BUKA, BBCA, dan BBRI.
Di sisi lain, mayoritas bursa AS ditutup melemah dengan indeks DJIA (-0.79%), S&P500 (-0.71%) dan Nasdaq (-0.93%) membukukan penurunan terbesar dalam sebulan di tengah kekhawatiran pasca rilis data penjualan ritel yang menurun. Adapun penjualan ritel bulan Juli dilaporkan turun 1,1% atau jauh lebih buruk dibandingkan dengan ekspektasi ekonom yang memperkirakan penurunan hanya sebesar 0,3%. Angka tersebut jauh lebih buruk dari capaian Juni yang mencetak kenaikan sebesar 0,6%. Di sisi lain, kecemasan penyebaran virus corona delta mulai berdampak pada perekonomian. 5 negara bagian di Amerika Serikat mencatat rekor rata-rata penambahan kasus.
Sementara itu, diperdagangan Rabu (18/8) pagi ini, bursa Jepang membuka perdagangan dengan bervariasi. Indeks Nikkei (-0.01%) dan Topix (+0.09%) seiring dengan pelemahan bursa AS akibat kekhawatiran bahwa virus corona yang bangkit kembali akan mengganggu pemulihan ekonomi. Selanjutnya, investor akan menanti notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Juli yang akan dirilis Kamis sebagai petunjuk untuk memprediksi tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) akan dilakukan.
Dari komoditas, harga minyak WTI (+0.01%) cenderung flat menandai penurunan terpanjang sejak Maret, tertekan oleh dolar yang meningkat dan data ekonomi yang menggambarkan jalur pemulihan AS yang tidak merata. Selain itu, harga batu bara (-2.33%) dan nikel (-1.68%) cenderung melemah.
Dari dalam negeri, investor akan menanti data pertumbungan ekspor-impor dan neraca perdagangan bulan Juli. Adapun konsensus memperkirakan neraca perdagangan bulan Juli akan surplus USD 2.27 miliar, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang surplus USD 1.32 miliar.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini cenderung terkonsolidasi ditengah kebangkitan kasus virus covid-19 di beberapa negara dan kembali diperpanjangnya PPKM. Namun kabar baiknya, pemerintah memberikan pelonggaran lebih lanjut seperti resto sudah bisa melayani dine in dengan kapasitas 25% sehingga hal tersebut bisa memberikan sentimen positif bagi IHSG.,” beber analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (18/8/2021).
https://pasardana.id/news/2021/8/18/analis-market-1882021-pergerakan-ihsg-cenderung-terkonsolidasi/