Home Bisnis Nelayan Ngeluh Modal-Solar! Erick Desak Himbara Turun Tangan

Nelayan Ngeluh Modal-Solar! Erick Desak Himbara Turun Tangan

38
0
Nelayan Ngeluh Modal-Solar! Erick Desak Himbara Turun Tangan

Jakarta, BeritaMu.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti beberapa hal berkaitan dengan dukungan perusahaan BUMN untuk memecahkan persoalan para nelayan di Tanah Air, di antaranya bahan bakar yang mahal, permodalan, serta dukungan distribusi hasil tangkapan untuk nelayan.

Sebab itu, BUMN harus memberikan dukungan agar nelayan Indonesia bisa naik kelas.

Dalam diskusinya dengan para nelayan di Nambangan, Kenjeran, Surabaya, Minggu kemarin (15/8), Erick mengungkapkan akan mendiskusikan dengan perusahaan BUMN agar memberikan dukungan atas permasalahan yang dirasakan oleh para nelayan ini.

“Kami akan memikirkan ada Pertashop di daerah Nambangan. Tentunya selain melayani BBM untuk kendaraan, kita akan diskusikan bagaimana solarnya untuk nelayan. Mengenai permodalan, saya akan bicarakan dengan bank Himbara serta PNM agar bisa terlibat lebih jauh,” kata Erick dalam siaran persnya, Senin (16/8/2021).

Bank Himbara yang dimaksud yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Sementara PNM yakni BUMN yang fokus pada pembiayaan UMKM, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang akan segera menjadi anak usaha Bank BRI.

Foto: Menteri BUMN, Erick Thohir saat mengunjungi kampung nelayan di Nambangan, Kenjeran, Surabaya, Minggu (15/8)/Dok BUMN
Menteri BUMN, Erick Thohir saat mengunjungi kampung nelayan di Nambangan, Kenjeran, Surabaya, Minggu (15/8)/Dok BUMN

Baca Juga :  Ramai-ramai Aksi Korporasi, BNI Bakal Akuisisi Bank Nih?

“Sedangkan soal distribusi, beri saya waktu karena bicara industri perikanan akan terkait Kementerian lain. Insyaa Allah, kami pasti bantu agar nelayan kita bisa naik kelas,” tambahnya.

Selama ini, nelayan di Nambangan mengeluhkan biaya solar yang mahal karena tidak punya akses membeli di SPBU sehingga harus dengan eceran. Pembelian ini dilakukan di harga Rp 8 ribu per liter, sedangkan harga resmi di SPBU hanya Rp 5.150/liter.

Selain itu, para nelayan ini juga memerlukan terbukanya akses yang luas untuk permodalan dan jalur distribusi hasil tangkapan.

“Mengenai pemasaran, saya juga meminta agar para nelayan yang tergabung dalam KNTI, terutama nelayan milenial dan melek teknologi untuk memanfaatkan pemasaran digital. Ada beberapa contoh sukses bagaimana usaha sektor informal, seperti warteg yang penjualannya lebih tinggi melalui akses digital, ketimbang penjualan langsung,” ungkapnya.

Untuk mencapai target ini, dia memastikan BUMN di sektor permodalan dan perbankan akan memberikan pelatihan pemasaran digital.

[]

(…)

Demikian berita mengenai Nelayan Ngeluh Modal-Solar! Erick Desak Himbara Turun Tangan, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210816113624-17-268741/nelayan-ngeluh-modal-solar-erick-desak-himbara-turun-tangan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here