Beritamu.co.id- Akuntan Publik pemeriksa laporan keuangan semester I 2021 PT Bumi Resources Mineral Tbk (IDX:BRMS) meragukan kelangsungan usaha emiten tambang mineral tersebut.
Hal itu tersaji dalam laporan keuangan semester I 2021 telah audit BRMS yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Kamis(12/8/2021).
Dalam laporannya, Akuntan Publik, Tan Jimmy dari Kantor akuntan publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan menekankan bahwa defisit atau tekor yang dialami BRMS merupkan suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan mempertahankan kelangsungan usaha.
Auditor itu mengacu pada pada catatan 36 laporan keuangan BRMS mengalami defisit sebesar USD877.864.651. Walau dalam catatan itu telah tertera rencana akan menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan emas dengan penambahan kapasitas produksi 4000 ton per hari dilokasi Kontrak Karya Citra Palu Minerals setelah mendapatkan izin Operasi Produksi.
Dalam catatan itu disjelaskan, Citra Palu Minerals akan mengupayakan perolehan pendanaan untuk pembangunan proyek. Sedangkan untuk Gorontalo Minerals telah memperoleh izin Operasi Produksi, GM berencana melakukan pengajuan permohonan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Operasi Produksi Tambahan serta melanjutkan kegiatan pembaharuan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru, identifikasi kepemilikan lahan di Area Penggunaan Lain untuk konstruksi jalan, dan melanjutkan pengujian tambahan metalurgi.
Menariknya, BRMS telah menerima surat dari entitas induk yang menyatakan akan memberikan dukungan keuangan kepadabta atas penyelesaian kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan ke depan.
Masih berdasarkan laporan keuangan itu, BRMS membukukan laba bersih USD4,425 juta dalam enam bulan pertama tahun 2021, melonjak 360,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat USD969,7 ribu.Hal itu ditopang dengan lonjakan sebesar 144 persen atas pos pendapatan yang terbilang USD6,12 juta.
https://pasardana.id/news/2021/8/12/defisit-usd877-86-juta-kelangsungan-usaha-brms-meragukan/