Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melompat pada perdagangan Rabu (11/8/2021), setelah inflasi Juli terbukti moderat sehingga memicu keyakinan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) belum akan terburu-buru menuju pengetatan.
Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 119,6 poin (+0,34%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 20 menit menjadi 218,3 poin (+0,62%) ke 35.482,97. S&P 500 menguat 11 poin (+0,25%) ke 4.447,78. Nasdaq tumbuh 0,75 poin (-0,01%) ke 14.787,33.
Inflasi AS per Juli naik 5,4% (tahunan), atau sedikit di atas proyeksi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan angka 5,3%. Inflasi bulanan di level 0,5% atau sesuai ekspektasi pasar.
Namun, inflasi inti-yang mengecualikan komponen barang yang harganya volatil seperti energi dan makanan-naik 0,3% (bulanan) atau masih lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 0,4%, Secara tahunan, inflasi inti Juli tercatat sebesar 4,3.
Harga mobil bekas, yang menjadi pendongkrak inflasi Juni lalu dengan melesat 10%, naik hanya 0,2% pada Juli. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang jadi acuan pasar-pun flat di level 1,34%. Investor memilih mempertahankan aset mereka di pasar obligasi.
Data IHK menjadi acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Jika inflasi lebih tinggi ketimbang ekspektasi, bursa saham berpeluang tertekan karena The Fed kemungkinan mempercepat kebijakan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder).
“Laju yang moderat itu cukup melegakan dan mendukung penilaian bahwa kenaikan harga akhir-akhir ini bersifat peralihan dan terkait pembukaan ekonomi,” tutur Mike Loewengart, Direktur Pelaksana Strategi Investasi E*TRADE Financial, seperti dikutip CNBC International.
Saham siklikal yang diuntungkan dari pemulihan ekonomi menyambut positif kabar tersebut. Indeks saham sektor energi, komoditas, manufaktur, dan keuangan kompak menguat lebih dari 1%. Namun, saham sektor penerbangan tertekan.
Beberapa emiten akan merilis kinerja keuangannya seperti Wendy’s dan eBay. Sejauh ini, 87% konstituen indeks S&P 500 yang telah merilis kinerja keuangannya membukukan capaian yang melampaui ekspektasi pasar baik dari sisi laba bersih maupun pendapatan.
Harga minyak turun setelah Gedung Putih menyerukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan sekutunya untuk menaikkan produksinya guna menopang pemulihan ekonomi dunia.
Harga kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) anjlok lebih dari 1% menjadi US$ 67,4 per barel sama seperti Brent yang turun dengan persentase sama ke US$ 69,85/barel. Keduanya pekan lalu sempat bertengger di level US$ 70 per barel.
Pada Selasa, indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup di level tertinggi baru setelah Senat AS meloloskan paket infrastruktur senilai US$ 1 triliun, yang memasukkan alokasi tambahan sebesar US$ 550 miliar di belanja sektor transportasi dan kelistrikan.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(ags/ags)
Demikian berita mengenai Inflasi Juli Tercatat Masih Moderat, Wall Street Dibuka Hijau, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210811203414-17-267814/inflasi-juli-tercatat-masih-moderat-wall-street-dibuka-hijau