Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (13/2/2025): IHSG Berpotensi Terkoreksi Kembali

ANALIS MARKET (13/2/2025): IHSG Berpotensi Terkoreksi Kembali

12
0

Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (12/2), IHSG ditutup naik 1.74%, tapi masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp231 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, BBRI, INKP, dan MDKA.

Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street bervariasi pada Rabu (13/2). Setelah data inflasi AS Januari menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan. Indeks S&P 500 turun 0,27% dan Dow Jones melemah 225,09 poin atau 0,5%. Sedangkan, Nasdaq Composite naik tipis 0,03%. Data indeks harga konsumen (CPI) Januari menunjukkan kenaikan 0,5% MoM, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 0,3%. Inflasi naik menjadi 3% YoY, melebihi ekspektasi 2,9%. Sementara itu, inflasi inti naik 0,4% MoM dan 3,3% YoY, melampaui perkiraan. Kenaikan inflasi tersebut memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun ke level tertinggi sesi di 4,66%. Saham raksasa teknologi seperti Amazon dan Alphabet melemah, sementara saham sektor konsumsi dan perbankan ikut tertekan karena potensi pelemahan belanja konsumen. Di tengah tekanan pasar, pernyataan Ketua DPR AS Mike Johnson sedikit membantu sentimen investor. Menurut Reuters, Gedung Putih sedang mempertimbangkan pengecualian tarif timbal balik pada produk seperti farmasi dan otomotif. Hal ini mendorong saham General Motors (GM) dan Ford ditutup menguat, bersama dengan saham Eli Lilly.

Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik beragam dengan kecenderungan menguat pada Rabu (12/2) setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga. Pada Selasa (11/2), Powell kembali menekankan fokus bank sentral untuk mengendalikan inflasi dan menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,60%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,42% dan Topix naik tipis 0,01% setelah perdagangan dilanjutkan pasca liburan. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,37% sementara Kosdaq melemah 0,59%. Indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 2,64%, Shanghai Composite China naik 0,85%, sementara Taiex Taiwan melemah 0,40%. India dijadwalkan untuk melaporkan data inflasi bulan Januari. SoftBank Group akan merilis laporan pendapatan kuartal ketiga fiskalnya pada kemudian hari.   

Baca Juga :  Capital Outflow Masih Bayangi IHSG, Berikut 8 Saham Pilihan Analis

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (13/2), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Research Retail BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini masih berpotensi terkoreksi kembali setelah inflasi US naik diatas ekspektasi yang membuat kekhawatiran the Fed menunda cut suku bunga. Diperkirakan Support IHSG: 6500-6550 dan Resist IHSG: 6700-6750.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: DEWA, MLPL, JPFA, BFIN, BRIS, dan INTP.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

DEWA, Buy on Weakness dengan area beli di 109, cutloss jika break di bawah 106. Jika tidak break di bawah 106, potensi naik ke 113-116 short term.

MLPL, Spec Buy dengan area beli di 127, cutloss jika break di bawah 124. Jika tidak break di bawah 124, potensi naik ke 130-133 short term.

JPFA, Spec Buy dengan area beli di 2050, cutloss jika break di bawah 2030. Jika tidak break di bawah 2030, potensi naik ke 2080-2130 short term.

BFIN, Spec Buy dengan area beli di 830, cutloss jika break di bawah 820. Jika tidak break di bawah 820, potensi naik ke 850-865 short term.

BRIS, Buy on Weakness dengan area beli di 2900, cutloss jika break di bawah 2870. Jika tidak break di bawah 2870, potensi naik ke 3040-3100 short term.

INTP, Spec Buy dengan area beli di 5175, cutloss jika break di bawah 5125. Jika tidak break di bawah 5175, potensi naik ke 5300-5375 short term. 


https://pasardana.id/news/2025/2/13/analis-market-1322025-ihsg-berpotensi-terkoreksi-kembali/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here