Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (20/11/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN...

ANALIS MARKET (20/11/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

4
0

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin (19/11). 

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) tidak berubah di level 6,68%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 1 basis poin ke level 6,85%. 

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 basis poin ke level 6,89%. 

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,78%-7,05%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp13,7 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp8,8 triliun. 

PBS032 dan FR0096 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp4,2 triliun dan Rp1,5 triliun. 

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,5 triliun.

Sementara itu, data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp13,9 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya pada 5 November 2024 yang mencapai Rp16,3 triliun. 

Baca Juga :  ANALIS MARKET (06/6/2024) : IHSG Berpotensi Rebound Terbatas, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading

Dari ketujuh seri yang ditawarkan, Pemerintah menetapkan total amount awarded sesuai dengan target indikatif Rp9 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,08%, bergerak dari level Rp15.857/US$ di hari Senin menjadi Rp15.845/US$.

Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif bagi pasar obligasi, tergambar dari penurunan yield US Treasury (UST). 

Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 3bp menjadi 4,25%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 3bp menjadi 4,39%. 

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di 74bp. 

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0082, FR0087, FR0073, FR0096, FR0100, FR0080, FR0103, FR0098,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe, dalam riset Rabu (20/11).


https://pasardana.id/news/2024/11/20/analis-market-20112024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here