Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variative dengan kecenderungan menguat pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 4 basis poin menjadi 6,47%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun 1 basis poin menjadi 6,72%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 2 basis poin menjadi 6,75%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range minggu ini, yaitu di kisaran 6,51%-6,78%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp22,6 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp30.8 triliun.
FR0100 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp4,1 triliun dan Rp2,3 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp3,0 triliun.
Di sisi lain, data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp14,85 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya pada 24 September 2024 yang mencapai Rp32,34 triliun.
Dari ketujuh seri yang ditawarkan, total amount awarded oleh Pemerintah sebesar Rp7,75 triliun, sedikit lebih kecil dibandingkan dengan target indikatif Rp8 triliun.
Sementara itu, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,2%, bergerak dari level Rp15.687/US$ di hari Senin menjadi Rp15.655/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung mixed.
Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun bertahan di level 3,86%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 4,04%.
Sementara Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 69bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0037, FR0071, FR0054, FR0100, FR0068, FR0080, FR0045, FR0075, FR0098,” sebut Head of Fixed Income BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (09/10).
https://pasardana.id/news/2024/10/9/analis-market-09102024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/