Beritamu.co.id – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso menilai Program Kartu Prakerja masih sangat relevan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Untuk itu, dirinya berharap serta mendukung agar program ini dapat berlanjut di pemerintahan selanjutnya.
“Secara program, kami mendorong program kartu prakerja berlanjut. Semua sangat relevan,” katanya dalam media briefing di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (2/9).
Sejak diluncurkan pada April 2020 hingga saat ini, Karta Prakerja telah memberikan akses skilling, reskilling, dan upskiling kepada lebih dari 18,9 juta orang penerima.
Selama 2020-2022, Kartu Prakerja ini menjadi bagian program Pemulihan Ekonomi Nasional akibat pandemi COVID-19. Seiring dengan berakhirnya pandemi, mulai 2023, Kartu Prakerja diimplementasikan dengan skema normal.
Tak hanya di Indonesia, Kartu Prakerja juga menjadi program yang dicontoh di beberapa negara lain seperti Kamboja dan Thailand. Begitu juga dengan Malaysia katanya tengah mempelajari skema Kartu Prakerja.
Kartu Prakerja dinilai mampu meningkatkan kompetesi pesertanya yang saat ini tercatat telah mencapai 18 juta orang.
“Beberapa capaian Kartu Prakerja menjadi menarik beberapa negara lain menerapkannya di sana. Apalagi kalau melihat capaian 18,9 juta peserta bisa melakukan berbagai peningkatan kompetensi angkatan kerja kita,” katanya.
Meski begitu, kata Susi, nasib keberlanjutaan Program Kartu Prakerja ini ada. di tangan pemerintahan mendatang yang dipimpin Prabowo Subianto.
“Keputusan akhir tetap ada di pemerintahan baru,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menambahkan program ini telah membantu para pencari kerja di Indonesia.
Tidak hanya untuk pengangguran, program kartu prakerja juga membantu peserta yang sudah bekerja namun ingin berpindah karier atau berwirausaha.
“Peserta prakerja yang menganggur itu 61 persen, yang bekerja 39 persen. Setelah dua bulan pelatihan, angka yang bekerja berubah menjadi 55 persen. Jadi, setelah dua bulan, yang mengatakan sudah bekerja atau berwirausaha itu sudah dominan,” tegasnya.
Dia juga menginformasikan, bahwa jumlah peserta Kartu Prakerja tahun ini telah mencapai 1,5 juta orang. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan sebanyak 1,2 juta orang.
Denni bilang, kelebihan peserta itu masih cukup dipenuhi dengan anggaran yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp5 triliun.
“Dengan demikian kenapa kita bisa mencapai 1,5 juta orang. Dengan optimalisasi kita bisa memberikan lebih banyak kesempatan bagi semua orang,” imbuhnya.
https://pasardana.id/news/2024/10/3/masih-relevan-program-kartu-prakerja-diharapkan-masih-bisa-berlanjut/