Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (11/9/2024) : Ada Potensi Peningkatan Demand terhadap SBN Berdenominasi Rupiah

ANALIS MARKET (11/9/2024) : Ada Potensi Peningkatan Demand terhadap SBN Berdenominasi Rupiah

15
0

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak sideways dalam rentang yang terbatas pada sesi perdagangan kemarin.

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) tidak bergerak di level 6,48%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 1 basis poin ke level 6,61%.

Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 basis poin ke level 6,62%.

“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,51 – 6,71%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Rabu (11/9).

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp18,4 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp14,1 triliun.

FR0100 dan FR0096 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp2,08 triliun dan Rp1,65 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp766,6 miliar.

Data DJPPR menunjukkan, total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp21,3 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya pada 27 Agustus 2024 yang mencapai Rp23,9.

Baca Juga :  Lelang 7 Seri Surat Utang, Pemerintah Raih Dana Segar Rp24 Triliun

Dari ketujuh seri yang ditawarkan, total amount awarded oleh Pemerintah sesuai dengan target indikatif, yaitu sebesar Rp8 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat tipis 0,01%, bergerak dari level Rp15.456/US$ di hari Senin menjadi Rp15.455/US$.

Sementara dari eksternal, indikator global menunjukkan sentimen yang positif untuk pasar obligasi, tercermin dari penurunan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 6bp dari hari sebelumnya menjadi 3,43%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 5bp menjadi 3,65%.

Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia masih bertahan di level 71bp.

Para pelaku pasar menanti keputusan bank sentral terkait arah suku bunga ke depan.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0040, FR0086, FR0078, FR0087, FR0085, FR0091, FR0058, FR0096, FR0080,” sebut analis BNI Sekuritas.


https://pasardana.id/news/2024/9/11/analis-market-1192024-ada-potensi-peningkatan-demand-terhadap-sbn-berdenominasi-rupiah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here