Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami penguatan pada sesi perdagangan kemarin (05/9).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 4 basis poin ke level 6,51%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 4 basis poin ke level 6,61%.
Sementara data Bloomberg menunjukkan, level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 basis poin ke level 6,64%.
“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,51-6,78%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Jumat (06/9).
Adapun volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp18,7 triliun kemarin, tidak banyak berubah dibandingkan dengan volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp19,4 triliun.
FR0100 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp3,9 triliun dan Rp3,2 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,1 triliun.
Selain itu, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,51%, bergerak dari level Rp15.480/US$ di hari Rabu menjadi Rp15.401/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif untuk pasar obligasi, tergambar dari berlanjutnya penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 2bp menjadi 3,54%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 4bp menjadi 3,73%.
Di sisi lain, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 70bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0084, FR0086, FR0037, FR0101, FR0087, FR0054, FR0091, FR0058, FR0096,” sebut analis BNI Sekuritas.
https://pasardana.id/news/2024/9/6/analis-market-0692024-ada-potensi-peningkatan-demand-terhadap-sbn-berdenominasi-rupiah/