Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (27/8/2024) : IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi

ANALIS MARKET (27/8/2024) : IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi

10
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Pasar saham dunia bergerak sedikit melemah pada perdagangan hari Senin (26/08/24) di pekan terakhir bulan Agustus saat para investor mencerna kemungkinan suku bunga AS akan segera diturunkan, meskipun harga minyak melonjak di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Indeks S&P 500 dan NASDAQ ditutup di teritori negatif setelah sempat menguat pada awal sesi, sementara Dow Jones Industrial Average berjaya naik.

Saham-saham Eropa berakhir sedikit melemah, dengan perdagangan di pasar London ditutup untuk public holiday. Indeks saham unggulan Jepang, Nikkei, juga ditutup turun hampir 0,7% karena penguatan Yen.

DJIA naik 0,16% menjadi 41.240,52, S&P 500 turun 0,32%, dan NASDAQ Composite drop 0,85%.

Indeks MSCI Dunia yang mencakup saham-saham global menyusut 0,20%.

Pasar saham akan mencerna banyak berita pekan ini setelah membuahkan rally pada hari Jumat setelah komentar yang semakin dovish dari Fed Chairman Jerome Powell serta rilis data Durable Goods Order yang baik.

Di sisi lain, para pengamat pasar beropini bahwa (historically) pemotongan suku bunga akan diikuti oleh pelemahan pasar saham karena sejatinya alasan suku bunga dipotong adalah untuk mendongkrak ekonomi yang mulai melambat.

Potensi trend reversal juga bisa dimengerti karena aura gegap gempita menyambut rate cut ini telah lumayan priced-in pada pergerakan harga saat ini.

Sentimen pasar lainnya akan dibentuk oleh laporan kinerja NVIDIA yang dijadwalkan melaporkan result-nya pada hari Rabu, di mana ekspektasi pasar sangat tinggi.

Saham NVIDIA sudah naik sekitar 160% tahun ini, menyumbang sekitar seperempat dari kenaikan S&P 500 sebesar 18% tahun ini.

INDIKATOR EKONOMI: Pesanan baru untuk barang tahan lama buatan AS, alias Durable Goods Order, mulai dari pemanggang roti hingga pesawat terbang, melonjak 9,9% bulan Juli lalu, rebound yang kuat dari penurunan pada bulan Juni yang melampaui ekspektasi analis, demikian menurut data Departemen Perdagangan. Data PCE PRICE INDEX dan Inflasi Inti akan dirilis pada hari Jumat, bersama dengan pembacaan awal tentang Inflasi ZONA EURO. Sebagian besar analis memperkirakan data tersebut akan semakin mendukung pemotongan suku bunga di bulan September. Presiden Fed San Francisco Mary Daly pada hari Senin memperkuat ekspektasi untuk penurunan suku bunga bulan depan, bahkan menyarankan bahwa besaran rate cut yang lebih besar bisa diperhitungkan jika pasar tenaga kerja (Aug) melemah lebih lanjut. Para pelaku pasar akan menantikan CB Consumer Confidence (Aug) nanti malam sekitar jam 2100WIB.

KONFLIK TIMUR TENGAH: Israel dan Hezbollah saling menembakkan roket dan melakukan serangan udara pada hari Minggu lalu, menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan pasokan MINYAK jika konflik meningkat. Juga mendukung harga minyak mentah adalah pengumuman pemerintah Libya untuk menutup semua ladang minyak, menghentikan produksi sekaligus ekspor. Futures BRENT ditutup naik 3,05% menjadi USD 81,43 / barel, sementara futures US WTI melesat 3,5% menjadi USD 77,42 / barel. Harga EMAS menguat, mendekati rekor tertinggi baru-baru ini didukung permintaan aset safe-haven. Harga spot Emas naik 0,31% menjadi USD 2.518,27 / ons.

Baca Juga :  Wujudkan Transparansi, Bank Indonesia Gelar Dialog dengan Masyarakat

MARKET ASIA & EROPA: Kepala ekonom EUROPEAN CENTRAL BANK, Philip Lane, mengambil nada yang lebih hati-hati dalam pidatonya di Jackson Hole, dengan mengatakan bank sentral telah membuat kemajuan yang baik dalam menurunkan inflasi EUROZONE kembali ke target 2%, tetapi kesuksesan belum terjamin. Seperti diketahui, ECB telah mengawali pemotongan suku bunga di bulan Juli sebesar 25bps, dengan dua penurunan @25bps lebih lanjut yang diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun. Hari ini akan dinantikan data ekonomi sbb: BOJ Core CPI dari JEPANG, GERMAN GDP 2Q yang sepertinya masih terjerumus dalam wilayah resesi, dilengkapi dengan GdK German Consumer Climate (Sep).

FIXED INCOME & CURRENCY: Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik 1,3 basis poin menjadi 3,82%. Imbal hasil obligasi 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, naik 2,7 basis poin menjadi 3,94%. Futures Fed Fund Rate sepenuhnya memperhitungkan pemotongan 25bps pada FOMC MEETING 17 September, dan menunjukkan peluang 39,5% untuk pergerakan 50 bps. Pasar juga memperhitungkan 103 bps pelonggaran tahun ini dan tambahan 122 bps pada tahun 2025. YEN JEPANG naik ke level tertinggi 3 minggu terhadap US DOLLAR, dengan Dollar turun menjadi 143,45 Yen setelah sempat mencapai level High pada 144,56. DOLLAR INDEX (DXY), yang mengukur kekuatan Dollar atas sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0,24% menjadi 100,84, di mana Euro turun 0,28% menjadi USD 1,1159.

IHSG finally telah menyentuh Resistance 7620 yang akan sangat dimonitor dalam beberapa hari ke depan untuk kekuatannya, walau kenaikan IHSG kemarin masih konsisten didukung oleh Foreign Net Buy kali ini sebesar IDR 929.44 miliar (all market).

“Kami melihat adanya slightly RSI NEGATIVE DIVERGENCE ketika IHSG membuat posisi rekor tertinggi baru ini. Oleh karena itu, dalam beberapa pekan ke depan adalah saat-saat kritikal untuk menentukan apakah bullish wave IHSG akan tertahan dan harus pullback dulu. Kami perkirakan selama nilai tukar RUPIAH masih nyaman di bawah IDR 15500 / USD maka sentimen positif masih bisa terjaga. Untuk amannya, terapkan TRAILING STOP dengan gunakan MA10 sebagai landasan Support terdekat untuk general market (7480 saat ini). IHSG berpotensi lanjut koreksi,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Selasa (27/8).


https://pasardana.id/news/2024/8/27/analis-market-2782024-ihsg-berpotensi-lanjut-koreksi/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here