Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (21/8/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN...

ANALIS MARKET (21/8/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

19
0

Beritamu.co.id –  Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) melanjutkan penguatannya pada sesi perdagangan kemarin (20/8).

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 5 basis poin menjadi 6,47%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 4 basis poin menjadi 6,62%.

Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 5 basis poin menjadi 6,64%.

“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini telah mencapai lower bound dari estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,64 – 6,84%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Rabu (21/8).

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp34,0 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp17.1 triliun.

FR0103 dan FR0100 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp11,7 triliun dan Rp3,9 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp687,2 miliar.

Selain itu, Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang SUN kemarin mencapai Rp104,07 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SUN sebelumnya yang mencapai Rp66,99.

Baca Juga :  ANALIS MARKET (14/10/2022) : IHSG Berpotensi Menguat

Dari ketujuh seri yang ditawarkan, total amount awarded oleh Pemerintah sebesar Rp27 triliun, lebih tinggi dibandingkan target indikatif sebesar Rp22 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,74%, bergerak dari level Rp15.550/US$ di hari Senin menjadi Rp15.436/US$.

Adapun dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang positif, tergambar dari penurunan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 5 bp menjadi 3,70%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 4 bp menjadi 3,82%.

Sementara CDS 5-tahun Indonesia turun 2 bp menjadi 69 bp, mengindikasikan peningkatan confidence para investor terhadap credit worthiness Indonesia.

Para pelaku pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diselenggarakan pada 20-21 Agustus 2024 ini.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0042, FR0047, FR0052, FR0082, FR0085, FR0073, FR0054, FR0091, FR0058, FR0096,” sebut analis BNI Sekuritas.


https://pasardana.id/news/2024/8/21/analis-market-2182024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here