Beritamu.co.id – Pusat Data Nasional (PDN) yang mengalami gangguan pada pekan lalu dan berdampak pada beberapa layanan publik.
Salah satu layanan yang terdampak adalah keimigrasian.
Pemerintah menyebutkan gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang menyebabkan terganggunya berbagai layanan masyarakat sejak 20 Juni 2024 adalah akibat adanya serangan siber akibat ransomware bernama Braincipher.
Adapun langkah yang diambil untuk menangani serangan siber ini adalah dengan melakukan isolasi data.
Pemerintah juga terus berupaya memulihkan berbagai layanan publik yang terimbas dari gangguan tersebut.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan PDN yang tengah dibangun di Cikarang, Jawa Barat, saat ini bakal memiliki arsitektur keamanan siber lebih diperkuat dengan berkaca dari insiden serangan siber Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan, membelanjakan anggaran senilai Rp700 miliar untuk PDN yang disalurkan melalui Kominfo.
“Untuk Kominfo ada Rp4,9 triliun sudah dibelanjakan. Untuk Pusat Data Nasional Rp700 miliar,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, (27/6).
Anggaran untuk PDN termasuk dalam anggaran tematik APBN pada klaster infrastruktur, yang terealisasi senilai Rp112,9 triliun hingga 31 Mei 2024.
Sedangkan belanja infrastruktur melalui Kominfo juga digunakan untuk operasional dan pemeliharaan BTS 4G senilai Rp1,6 triliun, kapasitas satelit Rp700 miliar, dan Palapa Ring Rp1,1 triliun.
“Jadi, belanja untuk Kominfo cukup besar, mendekati Rp5 triliun,” ujar Menkeu.
https://pasardana.id/news/2024/6/28/menkeu-anggarkan-rp700-miliar-buat-pusat-data-nasional/