Beritamu.co.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan akan berada di kisaran 5,1% – 5,5%.
Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga dengan perbaikan daya beli masyarakat dan investasi yang diperkirakan akan meningkat melalui dukungan reformasi struktural.
“Defisit fiskal di RAPBN di angka 2,29% – 2,82% PDB untuk mendukung APBN yang sehat dan berkelanjutan,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin (24/6/2024).
Pasca pandemi Covid-19, kinerja Makro Fiskal terus menunjukkan kondisi yang baik.
Rasio perpajakan konsisten tumbuh dua digit sejak tahun 2022 dan defisit fiskal terjaga dibawah 3% PDB sejak tahun 2022.
Sementara, rasio utang tetap terjaga dibawah 40% PDB dan diikuti dengan Keseimbangan Primer tahun 2023 yang kembali surplus, dimana surplus Keseimbangan Primer terakhir terjadi pada tahun 2011.
Peringkat Daya Saing Indonesia tahun 2024 juga mengalami kenaikan signifikan, melesat 7 peringkat dari peringkat ke-34 di 2023 menjadi ke-27 di 2024.
Perbaikan peringkat tersebut didorong kenaikan hampir seluruh komponen pembentuk yakni pada komponen Government Efficiency, Business Efficiency, dan Economic Performance.
Meski demikian, Pemerintah tetap mengantisipasi berbagai tantangan regional maupun global melalui sejumlah kebijakan strategis.
“Dari indikator tersebut, kami optimis bahwa kita bisa menjaga keseluruhan, berbagai rasio baik itu pajak, keseimbangan primer, defisit budget maupun hutang. Dan tentunya Indonesia dalam proses masuk menjadi anggota OECD berkat leadership dari Bapak Presiden, Pak Joko Widodo, ini kita sangat dihormati dalam pergaulan negara-negara di tingkat global,” pungkas Airlangga.
https://pasardana.id/news/2024/6/24/resmi-tetapkan-indikator-makro-ekonomi-2025-menko-airlangga-optimistis-rasio-defisit-sampai-utang-tetap-terjaga/