Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (12/6), IHSG ditutup melemah 5,59 poin (-0,08%) ke level 6.850,10.
IHSG melemah disebabkan oleh pelemahan mayoritas saham-saham blue chip seperti BBCA, BYAN, BMRI, dan BBNI seiring masih berlanjutnya tekanan jual investor asing di pasar saham domestik dan pelemahan Rupiah.
Dari sisi data ekonomi eksternal, rilis IHK China (Mei-24) tercatat deflasi 0,1% mom atau inflasi 0,3% yoy.
Kemudian, Inflasi Jerman (Mei-24) tercatat 0,1% mom atau 2,4% yoy (sesuai ekspektasi).
Sementara itu, Wall Street tadi malam di tutup variatif, DJIA (-0,09%), S&P 500 (+0,85%), & Nasdaq (+1,54%).
Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya, seperti yang telah diperkirakan.
Ringkasan Proyeksi Ekonomi mengindikasikan bahwa ekspektasi anggota FOMC rata-rata memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25bps tahun ini, lebih sedikit daripada dua kali penurunan suku bunga yang diperkirakan oleh pasar.
Kemudian, data inflasi AS turun menjadi 3,3% (Mei-24), sebelumnya 3,4% (Apr-24).
Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, Apple naik 2,8%, Nvidia naik 3,5%, dan Microsoft naik 1,9%.
Dalam berita perusahaan, saham Oracle melonjak 13,3% ke level tertinggi sepanjang masa setelah pengumuman kesepakatan cloud baru dengan Google dan OpenAI.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut di atas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed, sembari terdapat ruang di tutup di zona hijau,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (13/6).
https://pasardana.id/news/2024/6/13/analis-market-1362024-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/