Beritamu.co.id – Emiten yang bergerak dalam bidang properti dan kawasan pariwisata, PT Satria Mega Kencana Tbk (IDX: SOTS) mentargetkan pendapatan sebesar Rp29,29 miliar pada 2024.
Target ini lebih tinggi 29,72% dari pendapatan SOTS pada 2023 yang tercatat sebesar Rp22,58 miliar.
Melansir materi paparan publik yang diumumkan di laman BEI, Kamis (06/6/2024) disebutkan, Perseroan juga mentargetkan net loss hingga akhir tahun 2024 sebesar Rp12,26 miliar, atau turun 10,32% dibanding net loss sebesar Rp13,67 miliar pada tahun 2023.
Lebih lanjut, manajemen perseroan membeberkan beberapa tantangan yang siap menghadang laju kinerja Perseroan di 2024 ini, di antaranya; Persaingan Digital dalam bisnis perhotelan; Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dengan memperhatikan efisiensi biaya; dan Perubahan harga bahan baku yang tidak stabil, sementara harga jual harus tetap kompetitif.
Untuk itu, beberapa strategi yang akan dilakukan perseroan adalah;
Pertama, melalui Peningkatan Pendapatan, yakni dengan merevitalisasi hotel-hotel yang sudah ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memaksimalkan digitalisasi seperti media sosial dan online travel agent.
Kedua, Efisiensi Biaya, yakni melakukan efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh unit-unit hotel dan Memaksimalkan prosedur pengadaan barang untuk mendapatkan harga yang baik.
Diketahui, berdasarkan Laporan Keuangan konsolidasian per 31 Maret 2024, perseroan mencatatkan total pendapatan sebesar Rp4,55 miliar di triwulan I 2024.
Hasil ini turun 10,61% dibandingkan pendapatan sebesar Rp5,09 miliar pada triwulan I 2023.
Adapun Pendapatan perseroan per Maret 2024, berasal dari sewa hotel dan Spa masing-masing Rp4,52 miliar dan Rp25,39 juta.
Sementara itu, beban pokok pendapatan justru meningkat 3,61% dari Rp1,66 miliar menjadi Rp1,72 miliar.
Hal ini menyebabkan laba kotor perseroan terpangkas 17,25% dari Rp3,42 miliar menjadi Rp2,83 miliar per Maret 2024.
Selain itu, total beban usaha meningkat 7,98% dari Rp4,76 miliar menjadi Rp5,14 miliar. Peningkatan beban ini berasal dari beban penjualan, serta beban umum dan administrasi.
Akibatnya, rugi usaha bertambah 72,39% dari Rp1,34 miliar di triwulan I 2023 menjadi Rp2,31 miliar di triwulan I 2024.
Alhasil, rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp3,99 miliar (Rp4,99 per saham).
Angka ini meningkat 22,77% dibandingkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp3,25 miliar (Rp4,06 per saham) pada triwulan I 2023.
Adapun aset perseroan per 31 Maret 2024 tercatat senilai Rp394,90 miliar.
https://pasardana.id/news/2024/6/7/sots-incar-pendapatan-sebesar-rp29-29-miliar-di-2024/