Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (21/5), IHSG ditutup melemah 80,65 poin (-1,11%) ke level 7.186,04.
IHSG melanjutkan pelemahan seiring tertekannya Rupiah, dimana melemah 0,28% terhadap dollar AS menjadi Rp 16.024 (JISDOR).
Kemudian, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual sebesar Rp 1,06 triliun di pasar saham domestik.
Dari sisi perkembangan yield obligasi, yield Indonesia bond tenor 5Y dan 10Y kompak menyentuh level 6,99%, sejalan dengan peningkatan yield US Treasury tenor 5Y dan 10Y masing-masing menyentuh level 4,46% dan 4,45%.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,17%), S&P 500 (+0,25%), dan Nasdaq (+0,22%).
Para investor menilai serangkaian laporan keuangan dari para emiten dan menantikan laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis besok, sembari mencerna komentar-komentar terbaru dari para pejabat Federal Reserve.
Sebelumnya, pejabat Fed Christopher Waller menyatakan bahwa dia perlu melihat beberapa bulan lagi data yang menguntungkan sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga, meskipun dia kemudian menyatakan preferensi untuk “urutan pemotongan”.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan menantikan hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait suku bunganya,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (22/5).
https://pasardana.id/news/2024/5/22/analis-market-2252024-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/
