Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (25/4), IHSG ditutup melemah 19,24 poin (-0,27%) ke level 7.155,29.
IHSG melemah disebabkan oleh aksi taking profit investor pasca penguatan signifikan dua hari berturut-turut.
Dari sisi data ekonomi internal, Perkembangan Uang Beredar Indonesia (Mar-24) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas/M2 (Mar-24) sebesar Rp8.888,4 triliun, tumbuh 7,2% yoy (vs Feb-24: 5,3% yoy) didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit/M1 sebesar 7,9% yoy dan uang kuasi sebesar 6,2% yoy.
Kemudian, nilai tukar Rupiah kemarin melemah 0,29% terhadap dollar AS menjadi Rp16.208 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,98%), S&P 500 (-0,46%), dan Nasdaq (-0,64%).
Pelemahan tersebut tidak lepas dari rilis data PDB Q1-2024 menunjukkan bahwa ekonomi AS melambat tajam dan menunjukkan inflasi yang terus-menerus.
Ekonomi AS berekspansi pada tingkat tahunan sebesar 1,6% di kuartal pertama, di bawah perkiraan 2,5%.
Namun, harga PCE inti meningkat 3,7%, melampaui ekspektasi.
Selain data ekonomi, laporan pendapatan yang mengecewakan dari perusahaan-perusahaan seperti Meta dan IBM juga membebani sentimen.
Saham Meta turun 10,5% setelah mengeluarkan prospek pendapatan yang lemah, meskipun melaporkan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.
IBM juga turun 8,2% setelah meleset dari perkiraan pendapatan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring masih lemahnya katalis domestik dan ekspektasi bahwa suku bunga The Fed masih akan higher for longer,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (26/4).
https://pasardana.id/news/2024/4/26/analis-market-2642024-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/