Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 0.15% diperdagangan kemarin (26/2), dan disertai dengan net sell asing sebesar Rp913 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, ADRO, TLKM, dan KLBF.
Sementara itu, Indeks Wall Street tumbang pada Senin (26/2). Di saat para investor menunggu data inflasi utama Amerika Serikat (AS). S&P 500 jatuh 0,38%, Nasdaq Composite turun 0,13% dan Dow Jones terpangkas 0,16%. Amazon masuk dalam Dow Jones yang berisi 30 saham pada Senin, menggantikan Walgreens Boots Alliance yang tersingkir dari indeks tersebut. Komposisi saham dalam Dow dihitung berdasarkan harga saham, bukan kapitalisasi pasar. Penambahan raksasa e- commerce ini akan meningkatkan eksposur indeks terhadap sektor teknologi dan ritel konsumen. Sedangkan pada perdagangan Senin, saham Amazon turun sebesar 0,15%. Saham juga tertekan karena imbal hasil surat berharga pemerintah AS yang naik. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun terakhir naik sekitar satu basis poin menjadi 4,276%. Sementara itu, data penjualan rumah baru pada Januari di bawah perkiraan ekonom, karena suku bunga hipotek tetap tinggi. Penjualan rumah baru satu keluarga mencapai 661 ribu pada bulan itu. Ada sejumlah rilis ekonomi, termasuk data pesanan barang tahan lama Januari pada Selasa (27/2/2024) dan persediaan grosir Januari pada Rabu (28/2). Sedangkan data pengeluaran belanja konsumen dan PCE akan dirilis pada Kamis (29/2).
Di sisi lain, mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup beragam pada perdagangan Senin (26/2), di mana pada pekan ini investor akan memantau beberapa rilis data ekonomi. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,35%, indeks Topix naik 0,59% dan ASX 200 Australia naik tipis 0,12%. Sedangkan sisanya melemah. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,54%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,93%, Straits Times Singapura terdepresiasi 0,43%, dan KOSPI Korea Selatan turun 0,77%. Investor akan fokus pada sejumlah data ekonomi yang dirilis pada pekan ini, termasuk data aktivitas manufaktur China dan data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS), yang merupakan ukuran inflasi pilihan bank sentral AS (The Fed). Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik yang cenderung melemah terjadi di tengah bervariasinya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada akhir pekan lalu.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (27/2), Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, “Hari ini IHSG berpotensi rebound. Level resistance 7300-7340 dan support 7230-7260.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, Selasa (27/2), yaitu; BBNI, KLBF, BREN, TPIA, ARKO, dan AMRT.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
1.BBNI: Spec Buy
Beli di 5850 short term, cutloss jika break di bawah 5800.
Jika tidak break di bawah 5800, potensi naik ke 6000-6100 short term.
2.KLBF: Spec Buy
Beli di 1470 short term, cutloss jika break di bawah 1440.
Jika tidak break di bawah 1440, potensi naik ke 1490-1500 short term.
3.BREN: Spec Buy
Beli di 5500 short term, cutloss jika break di bawah 5250.
Jika tidak break di bawah 5250, potensi naik ke 5650-5700 short term.
4.TPIA: Spec Buy
Beli di 4500 short term, cutloss jika break di bawah 4350.
Jika tidak break di bawah 4350, potensi naik ke 4600-4700 short term.
5.ARKO: Spec Buy
Beli di 920 short term, cutloss jika break di bawah 900.
Jika tidak break di bawah 900, potensi naik ke 950-980 short term.
6.AMRT: Spec Buy
Beli di 2680 short term, cutloss jika break di bawah 2650.
Jika tidak break di bawah 2680, potensi naik ke 2730-2750 short term.
https://pasardana.id/news/2024/2/27/analis-market-2722024-ihsg-berpotensi-rebound-6-saham-ini-bisa-jadi-pilihan-trading/