Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (06/2/2024) : Ada Potensi IHSG untuk Rebound

ANALIS MARKET (06/2/2024) : Ada Potensi IHSG untuk Rebound

33
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Pasar saham AS & Eropa bergerak turun pada perdagangan Senin (05/02/24) di mana Dow Jones Industrial Average memimpin pelemahan market AS dengan tergerus 0.7% menyusul lonjakan pada yield US Treasury setelah pernyataan Chairman Federal Reserve, Jerome Powell yang semakin memudarkan harapan pemotongan suku bunga secepat mungkin.

Dalam sebuah interview hari Minggu dengan acara TV CBS, Powell mengatakan bahwa ekonomi AS yang resilien dapat memberikan lebih banyak waktu bagi para pejabat The Fed untuk mencari pendekatan yang lebih berhati-hati dalam menentukan pemotongan suku bunga acuan.

Powell juga mengatakan, bahwa mereka perlu melihat data-data yang mengkonfirmasi jalur Inflasi benar-benar melandai menuju Target 2%.

Otomatis view tersebut mendorong yield US Treasury lebih tinggi khususnya utk tenor 2 tahun dimana yield lompat ke titik tertinggi 1 bulan pada 4.483%, Dollar Index juga memanjat naik setelah menyentuh titik tertinggi 12 minggu pada 104.6; sementara para pelaku pasar sekarang hanya memprediksikan adanya 16% peluang pemotongan suku bunga terwujud di bulan Maret, sudah jauh rendah di bawah euforia awal 80% di awal tahun ini; dan sekarang juga diperkirakan akan ada 5 pemotongan suku bunga tahun ini dibanding 6 kali pada perkiraan awal. Bicara mengenai indikator ekonomi, US Composite PMI (Jan) bertahan di zona ekspansif dengan sektor jasa (non manufaktur) terbukti paling bertumbuh. Sentimen lain yang mempengaruhi pasar: Goldman Sachs mengatakan bahwa beberapa laporan kinerja perusahaan tak bisa memenuhi ekspektasi para analis; sementara menunggu hasil dari perusahaan media seperti Walt Disney, Fox, dan Warner Music Group; serta tak lupa Alibaba, Uber, dan chip designer Arm Holdings.

MARKET ASIA & EROPA: Saham kapitalisasi kecil di Asia juga masih tersungkur secara sentimen para investor ditengarai masih lesu akibat kurangnya dukungan kebijakan stimulus dari pemerintah China. Bicara mengenai data ekonomi, Jepang dan China juga laporkan Services PMI (Jan) yang mana keduanya masih bertumbuh di area ekspansif; sementara dari benua Eropa: baru Inggris saja yang mampu laporkan Composite PMI bergerak di area ekspansif sementara Jerman dan Eurozone masih berusaha keluar dari zona kontraksi. Eurozone merilis PPI (Dec) di mana deflasi malah membesar jadi -10.6% yoy, dari -8.8% di bulan sebelumnya dan merupakan deflasi terbesar dalam 3 bulan. Untuk hari ini para pelaku pasar tengah memantau Household Spending dari Jepang yang mana bulan Desember kemarin terbukti pengeluaran rumah tangga masih drop 2.5%. Lebih siang nanti akan dinantikan data German Factory Orders (Dec), S&P Global UK Construction PMI (Jan), serta Retail Sales dari Eurozone utk bulan Dec yang diperkirakan masih akan lemah pada level -0.9% yoy, dibanding -1.1% pada bulan sebelumnya.

Baca Juga :  Mau IPO Incar Rp45 Miliar, Multisarana Intan Eduka ‘Poles’ Laba Dari Penilaian Ulang Aset Senilai Rp66 Miliar

KOMODITAS: Harga MINYAK naik untuk pertama kalinya dalam 4sesi perdagangan akibat meningkatnya kembali kekuatiran atas meluasnya konflik Timur Tengah setelah AS menggempur gerombolan terkait Iran di Irak, Siria, dan Yaman. Di Rusia, dua drone Ukraina menyerang kilang minyak terbesar di selatan Russia pada hari Sabtu, menurut seorang sumber Reuters; merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan jarak jauh terhadap fasilitas minyak Rusia, yang membuatnya telah mengurangi ekspor nafta, sebuah bahan baku petrokimia. Minyak mentah Brent ditutup lebih tinggi 0,9%, pada $78,22 per barel dan minyak mentah AS WTI ditutup pada $72,78 per barel, naik 0,7%. Di sektor komoditas lainnya, harga EMAS spot turun 0,7% dan emas berjangka turun 0,5% pada $2,042.90.

Indonesia memcatatkan pertumbuhan ekonomi kuartal 4 tahun 2023 sebesar 5.04% yoy, mampu lampaui ekspektasi konsensus 5.0% pun lebih tinggi dari kuartal 3 di 4.94% didukung oleh belanja domestik. Secara full year, GDP 2023 berada di angka 5.05% dan melampaui proyeksi sejumlah lembaga walau pertumbuhan ekonomi tahun 2023 ini melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 yang 5,31%.

Menanggapi hasil tersebut, IHSG harus tertekan ke bawah Support MA10 & MA20 lagi serta hanya mengandalkan MA50 sebagai Support terakhir persis pada Low kemarin 7188. Jika level ini pun harus tertembus juga, maka analis NH Korindo Sekuritas menyarankan para investor / trader untuk kurangi posisi karena besar kemungkinan IHSG lanjutkan konsolidasi ke arah 7100 lagi. 

“Secara teknikal, IHSG berada di level minor support 7180-7200, dan juga berada pas di atas MA50. Ada potensi untuk rebound ke arah resistance 7270-7280,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Selasa (06/2).


https://pasardana.id/news/2024/2/6/analis-market-0622024-ada-potensi-ihsg-untuk-rebound/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here