Beritamu.co.id – PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) masih akan menghadapi tekanan harga nikel dan pemeliharan alat produksi pada tahun depan.
Isyarat itu disampaikan Direktur Keuangan INCO, Bernardus Irmanto dalam paparan publik secara daring, Rabu (29/11/2023).
“Akan ada tekanan pada harga tahun depan. Kalau kita lihat fundamental, demand dan supply balance-nya ada kecenderungan over supply di semua kelas,” taksir dia ketika ditanya soal prospek nikel tahun depan.
Seiring dengan perkiraan tekanan harga itu, dia bilang, perseroan menargetkan menghasilkan 70 ribu metric ton nikel dalam matte.
Hal itu dengan mempertimbangkan berapa faktor.
“Faktor yang menentukan, salah satunya tingkat pemeliharaan alat. Kalau dibandingkan, durasi pemeliharaan alat di 2024 akan lebih lama ketimbang tahun 2023,” jelas dia.
Selain itu, jelas dia, perseroan mematok target produksi pada angka tak jauh berbeda dengan tahun 2023 dipicu grade nikel yang dihasilkan dari tambang perseroan.
“Kalau dinormalisasikan kita berpeluang untuk produksi lebih tinggi. Tapi dari grade level yang ada, maka alat produksi kami yang visible di level 70 ribuan. Tidak berarti di tahun berikutnya sama, tapi kami usahakan agar kemampuan bisa lebih tinggi lagi,” papar dia.
Untuk diketahui, sepanjang sembilan bulan pertama 2023, INCO memproduksi 51.644 ton nikel dalam matte atau naik 17,6% dari produksi di periode yang sama tahun lalu, yang hanya 43.907 ton nikel dalam matte.
https://pasardana.id/news/2023/11/29/target-produksi-jalan-di-tempat-inco-taksir-harga-nikel-turun-tahun-depan/