Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, equity market global menorehkan catatan terbaiknya sejak era vaksinasi COVID akhir 2020 pada perdagangan hari Kamis (23/11/23), seiring Eropa mencerna sentimen PEMILU sayap kanan dan merosotnya harga Minyak mentah dunia setelah OPEC+ menunda pertemuan di akhir pekan ini.
Para trader terpantau mulai membuat pergerakan di pasar saham meski terhalang hari libur tahunan Thanksgiving di AS.
Bagi para pelaku pasar, hal yang ditunggu berikutnya adalah notulen pertemuan terakhir Bank Sentral Eropa (European Central Bank) yang menunjukkan optimisme mengenai upaya melawan inflasi. Bank sentral Turki juga berusaha menunjukkan kredibilitasnya dalam melawan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 500 bps menjadi 40%, dari hanya 8,5% pada awal Juni, persis sebelum terpilihnya kembali Presiden Tayyip Erdogan.
Para investor AS tengah menikmati liburan Thanksgiving sementara stock market tutup. Untuk Asia, fokus tertuju pada tanda-tanda akan adanya lebih banyak stimulus untuk pasar properti China yang telah lama terpuruk.
Indeks MSCI dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang berakhir naik 0,3% dalam perdagangan yang ketat, di mana market Jepang pun tengah libur; di sisi lain saham-saham real estate China melonjak 3% didukung berita bahwa Country Garden yang sarat dengan utang akan masuk dalam daftar pengembang yang akan mendapat bantuan. Namun sepertinya dunia property China masih sarat masalah, ditengarai adanya sebuah manajer investasi besar yang memiliki eksposure besar pada pasar properti mengungkapkan bahwa mereka menghadapi kebangkrutan dengan posisi Utang hingga $64 miliar. Para penasihat pemerintah China akan merekomendasikan pada pertemuan tahunan para pembuat kebijakan bahwa target pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan ditetapkan sebesar 4,5% hingga 5,5%, Reuters melaporkan pada hari Rabu.
Indeks S&P 500 Wall Street mendekati level tertinggi baru untuk tahun 2023 dengan indeks tersebut dan indeks dunia MSCI naik lebih dari 8% pada bulan ini saja. Bagi indeks dunia MSCI, ini merupakan kinerja terbaik sejak November 2020 ketika harapan vaksin COVID-19 membuat pasar bergerak liar.
Data PMI Jerman, Prancis, dan Inggris yang sedikit lebih kuat dari perkiraan mendorong euro, sterling, dan yield obligasi lebih tinggi. Obligasi Jerman bertenor 10 tahun, yang menjadi patokan untuk Eropa, ditutup sekitar 5 bps lebih tinggi pada hari ini di 2,62% setelah menyentuh 3% bulan lalu. Obligasi AS bertenor 10 tahun saat ini berada pada 4,4% dibandingkan dengan puncaknya di bulan Oktober yang mencapai 5%.
Kenaikan euro mendorong US dollar Index kembali turun menuju level terendah 2,5bulan setelah menjauh dari level tersebut pada hari Rabu pasca angka Initial Jobless Claims turun lebih banyak daripada yang diperkirakan.
Di pasar komoditas, berita bahwa OPEC+ telah menunda pertemuan akhir pekan membuat Brent dan WTI AS turun sebanyak 2% menjadi $80,70 dan $76,03 per barel dipicu ekspektasi bahwa mereka akan memangkas produksi lebih sedikit dari yang diperkirakan.
IHSG akhirnya stay di atas level 7000 lagi setelah terakhir di bulan Oktober. Secara teknikal, Uji Support Neckline pola bullish reversal Inverted Head and Shoulders ini berakhir sukses, dengan demikian terbayang Target naik IHSG selanjutnya ada di sekitar 7130-7150.
Analis NH Korindo Sekuritas memperkirakan ini adalah Target akhir tahun yang feasible bagi IHSG.
Para investor/trader dipersilakan menambah posisi pembelian bertahap pada saham-saham unggulan yang telah berhasil break Resistance-nya masing-masing.
“IHSG diproyeksi bergerak Bullish,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (24/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/24/analis-market-24112023-ihsg-diproyeksi-bergerak-bullish/