Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (17/11), IHSG ditutup menguat 19,66 poin (+0,28%) ke level 6.977,67.
IHSG berhasil menguat di tengah optimisme arah kebijakan The Fed yang diproyeksikan akan lebih dovish pasca rilis data pasar tenaga kerja AS yang masih ketat.
Data Klaim Pengangguran Awal AS (pekan yang berakhir 11/11/2023) yang tercatat sebesar 231 ribu, di atas ekspektasi (220 ribu) dan pekan sebelumnya (218 ribu).
Dari internal, nilai tukar Rupiah pada perdagangan Jumat lalu menguat 0,58% terhadap dollar AS menjadi Rp15.504 (JISDOR).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +2,47% dengan net foreign buy sebesar Rp788 miliar.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,01%), S&P 500 (+0,13%), dan Nasdaq (+0,08%).
Penguatan tersebut karena investor terus fokus pada kemungkinan bahwa Federal Reserve dapat mulai menurunkan suku bunga.
Charge Point Holding anjlok -35,6% setelah perusahaan pengisian kendaraan listrik itu menurunkan perkiraan pendapatannya dan mengganti CEO dan CFO-nya.
Di sisi lain, saham Gap melonjak +23,6% didukung oleh pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+1,94%), S&P 500 (+2,24%), dan Nasdaq (+2,37%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Indonesia (Okt-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (20/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/20/analis-market-20112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/
