Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (15/11), IHSG ditutup menguat 96,15 poin (+1,40%) ke level 6.958,21.
IHSG menguat sejalan dengan bursa regional menyusul sentimen positif di market.
Dari eksternal, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed sedikit mereda pasca rilis data inflasi AS (Okt-23) yang tercatat sebesar 3,2% yoy, di bawah ekspektasi (3,3% yoy) dan bulan sebelumnya (3,7% yoy).
Di saat yang sama, inflasi Inggris (Okt[1]23) tercatat sebesar 4,6% yoy, di bawah ekspektasi (4,8% yoy) dan bulan sebelumnya (6,7% yoy).
Dari internal, data Posisi Utang Luar Negeri Indonesia (Q3-23) tercatat sebesar US$393,7 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN US$396,5 miliar (Q2-23).
Selain itu, Neraca Perdagangan Indonesia (Okt-23) tercatat surplus US$3,48 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya (US$3,42 miliar).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,47%), S&P 500 (+0,16%), dan Nasdaq (+0,07%).
Saham-saham di AS berakhir lebih tinggi pada hari Rabu, menyusul data inflasi kemarin yang lebih rendah dari perkiraan, serta kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed kembali berkurang menjadi hampir nol karena pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 bps pada bulan Juli.
Dari sisi data, harga produsen AS turun 0,5% di bulan Oktober, penurunan terbesar sejak April 2020 yang menandakan tekanan inflasi terus mereda.
Sektor keuangan dan material termasuk yang berkinerja terbaik.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Harga Properti Residensial Indonesia (Q3-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (16/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/16/analis-market-16112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/