Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (9/11), IHSG ditutup menguat 34,13 poin (+0,50%) ke level 6.838,23.
IHSG menguat sejalan dengan mayoritas bursa regional menyusul data kinerja penjualan eceran yang tetap kuat.
Laporan Survei Penjualan Eceran Indonesia (Sep-23) mencatat Indeks Penjualan Riil/ IPR sebesar 201,1 atau tumbuh 1,5% yoy.
Lebih lanjut, IPR (Okt-23) diprakirakan sebesar 206,3 atau tumbuh 1,8% yoy.
Dari eksternal, data IHK China (Okt-23) tercatat deflasi 0,2% yoy atau deflasi 0,1% mtm (sesuai ekspektasi).
Investor masih akan mencermati data Klaim Pengangguran Awal AS (pekan yang berakhir 11/11/2023) dan arah kebijakan The Fed.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,65%), S&P 500 (-0,81%), dan Nasdaq (-0,94%).
Saham-saham di AS ditutup di zona merah pada hari Kamis seiring aksi jual obligasi Treasury AS dan komentar Powell dari The Fed.
Departemen Keuangan hanya menjual obligasi 30 tahun senilai $24 miliar dengan rasio bid-to-cover penjualan, capaian tersebut yang paling lemah dalam hampir dua tahun, dan jumlah penawar terkecil sejak tahun 2021.
Kemudian, Ketua Fed Powell mengatakan dalam pidatonya di Washington bahwa Fed tidak akan ragu untuk melakukan pengetatan lebih lanjut jika diperlukan.
Di sisi korporasi, Disney naik +6,7% setelah pendapatannya melampaui perkiraan dan menaikkan target pemotongan biaya tahunan menjadi $7,5 miliar.
Affirm melonjak +14% setelah pendapatan kuartalannya melampaui perkiraan.
Sebaliknya, Arm Holdings turun -5,2% karena beberapa analis mempertanyakan penilaian setelah perkiraan yang lemah.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (10/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/10/analis-market-10112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/