Beritamu.co.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) lewat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) memberikan fasilitas kepada 10 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk ikut pameran SIAL Interfood ke-24.
Adapun 10 UKM yang berorientasi ekspor tersebut dipilih melalui proses kurasi.
Fasilitasi tersebut merupakan bentuk dukungan Kemendag bagi Pameran SIAL Interfood ke-24 yang akan digelar pada tanggal 8-11 November 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.
“Tahun ini, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag memfasilitasi sepuluh pelaku UKM berorientasi ekspor yang dipilih melalui proses kurasi untuk berpartisipasi pada SIAL Interfood ke-24 tahun 2023,” sebut Plh. Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, Miftah Farid dalam keterangan tertulis, Rabu (01/11).
Lewat Konferensi Pers SIAL Interfood Inspire Food Business, Miftah berharap, produk-produk yang dipamerkan dari UKM ini dapat menarik minat para pembeli.
“Juga bisa menghasilkan kontrak bisnis, dan mendorong peningkatan ekspor nonmigas Indonesia,” sambungnya.
Kata Miftah, makanan olahan adalah salah satu produk ekspor unggulan Indonesia di pasar global.
Dia pun bercerita, bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2018-2022), total nilai transaksi ekspor makanan olahan nasional mengalami pertumbuhan 7,57%, naik dari US$ 4,00 miliar pada tahun 2018 menjadi US$ 5,26 miliar pada tahun 2022.
Di samping itu, selama periode Januari hingga Agustus 2023, ekspor makanan olahan Indonesia telah mencapai nilai sebesar US$ 3,38 miliar.
“Produk yang paling banyak meraih pangsa pasar dunia yaitu bahan makanan siap masak, udang, wafel dan wafer, pasta, biskuit, kepiting, ekstrak kopi, tuna, dan bumbu saus. Sementara itu, negara mitra dagang terbesar bagi eksportir produk makanan lokal kita adalah Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, Tiongkok, Arab Saudi, Thailand, Singapura, Jepang, Australia, dan Vietnam,” beber Miftah.
Lebih lanjut Miftah mengatakan, Kemendag konsisten melaksanakan program-program kerja untuk terus mengeksplorasi peluang pasar ekspor.
Salah satu upayanya adalah dengan menjalin kerja sama bilateral untuk menurunkan tarif bea masuk bagi produk-produk Indonesia ke negara tujuan ekspor.
Saat ini, terdapat 35 perjanjian perdagangan yang dapat dimanfaatkan eksportir Indonesia untuk memperluas pasar mereka ke mancanegara.
Tak hanya itu, Kemendag juga konsisten melaksanakan program-program promosi produk Indonesia.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah misi dagang, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), dan partisipasi pada pameran di dalam dan luar negeri.
“Termasuk SIAL Interfood yang merupakan platform promosi produk mamin berjejaring global yang berkonsep business-to business,” kata Miftah.
CEO Krista Exhibitions sebagai penyelenggara SIAL Interfood ke-24, Daud Salim berharap, SIAL Interfood ke-24 dapat menjadi barometer untuk mendorong bangkitnya industri hotel, restoran, dan kafe (horeka) Tanah Air.
Pameran tersebut akan melibatkan 895 perusahaan sebagai peserta, termasuk 100 di antaranya adalah UKM.
Peserta pameran ini berasal dari 20 negara, termasuk Indonesia, Bulgaria, Pakistan, Tiongkok, Singapura, Malaysia, Yunani, Yordania, Turki, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Taiwan, Polandia, Persatuan Emirat Arab, India, Tunisia, Belanda, Arab Saudi, dan Pakistan.
“Peserta pameran kali ini meningkat 20 persen dibanding 2022 saat kita baru pulih dari pandemi Covid-19. Para peserta akan menampilkan mamin, bahan dan peralatan untuk mamin, dan peralatan teknologi untuk horeka,” kata Daud.
Selain SIAL Interfood di Jakarta, SIAL Network juga menggelar pameran serupa di beberapa kota bisnis di dunia yaitu di Kuala Lumpur di Malaysia, Montreal dan Toronto di Kanada, Shanghai dan Shenzhen di Tiongkok, New Delhi di India, Paris di Prancis, dan Djazagro di Aljazair.
https://pasardana.id/news/2023/11/2/kemendag-fasilitasi-10-ukm-ikuti-pameran-makanan-di-sial-interfood-ke-24/