Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (5/10), IHSG ditutup melemah 11,75 poin (-0,17%) ke level 6.874,83.
IHSG kembali melemah seiring berlanjutnya aksi jual investor asing sebesar Rp672,56 miliar di pasar modal domestik.
Di sisi lain, sentimen di market sebenarnya masih cenderung positif.
Pertama, yield US Treasury tenor 10 tahun melandai ke level 4,71%.
Kedua, data PMI Jasa (Sep-23) tercatat berada di zona ekspansi (>50) atau setidaknya lebih tinggi dari bulan sebelumnya, seperti AS (50,1), Jerman (50,3), Jepang (53,8) Inggris (49,3), dan Zona Euro (48,7).
Ketiga, data perubahan tenaga kerja non-pertanian ADP AS (Sep-23) tercatat sebesar 89 ribu atau di bawah ekspektasi (153 ribu) dan bulan sebelumnya (180 ribu).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,03%), S&P500 (-0,13%), dan Nasdaq (-0,12%).
Semua indeks utama AS berakhir sedikit di bawah garis datar pada hari Kamis, karena investor dengan hati-hati menunggu laporan payrolls yang sangat dinanti-nantikan akan dirilis besok.
Klaim pengangguran awal sekali lagi berada di bawah perkiraan sebesar 207 ribu, tetap mendekati posisi terendah dalam 7 bulan dan menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja.
Pada saat yang sama, aksi jual obligasi tampaknya telah mereda meskipun imbal hasil (yield) Treasury tetap tinggi.
Di antara saham-saham tunggal, Clorox anjlok -5,2% setelah hasil pendapatannya memberikan prospek yang suram untuk kuartal pertama.
Coca-Cola dan Pepsico masing-masing turun -4,8% dan – 5,2%.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Cadangan Devisa Indonesia (Sep-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (06/10).
https://pasardana.id/news/2023/10/6/analis-market-06102023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/