Beritamu.co.id – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyepakati kerja sama bilateral dengan Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu di Kantor Pusat FAO, Kota Roma, Italia waktu setempat.
Keduanya telah sepakat untuk memperkuat Kerja sama proyek Selatan Selatan dan Triangular (KSST) yang meliputi kawasan pasifik baik di Selatan Afrika maupun Selatan Asia.
Mentan mengatakan proyek KSST merupakan outcome atau hasil dari pertemuan kelompok kerja pertanian G20 saat menjadi presidensi tahun lalu.
Sebagai langkah konkrit, Indonesia telah memulai pelaksanaan proyek pembangunan pusat pelatihan dan demonstrasi pertanian di Fiji melalui lembaga dana kerja sama pembangunan internasional (LDKPI).
“Salah satu yang dibahas dalam pertemuan ini adalah program prioritas yang berkaitan dengan kepentingan substansial tidak hanya untuk indonesia tetapi juga kemajuan pertanian dunia. Kami optimis proyek KSST ini dapat memberikan manfaat besar bagi pencapaian ketahanan pangan kawasan pasifik,” kata Mentan, dalam keterangan tertulis, Selasa, (26/9).
Mentan SYL mengatakan, proyek KSST merupakan proyek strategis dalam menambah kemampuan pangan masing-masing negara di dunia. Dengan begitu, SYL berharap FAO mendukung semua proyek KSST baik secara teknis maupun strategis.
“Kami juga akan terus berkoordinasi dengan perwakilan FAO di Indonesia untuk mengidentifikasi potensi kerjasama dengan berbagai negara. Yang pasti kita berbicara banyak mengenai kerja sama selatan selatan triangular,” ujarnya.
Dia berharap FAO bisa mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada di Roma seperti Atase Pertanian dan jajaran duta besar Indonesia dalam mewujudkan proyek KSST yang berkelanjutan.
“Kami segera akan berproses karena disini (Roma) ada wakil duta besar dan ada atase pertanian mohon kiranya bisa dimanfaatkan FAO. Dan yang tak kalah penting kami punya orang indonesia yang banyak di sini,” jelas dia.
Proyek KSST merupakan kerja sama antar negara-negara berkembang sebagai sarana untuk saling berbagi pengalaman dan mencari solusi atas tantangan bersama di bidang pembangunan.
Konfigurasi skema KSST terdiri dari beberapa bagian yakni negara selatan (sebutan lain untuk negara sedang berkembang) penerima bantuan, negara selatan pemberi bantuan (donor), serta negara maju dan institusi multilateral sebagai pendonor dan pendukung. Sejak 1980-an, Indonesia mulai beralih menjadi negara donor dan terus berkomitmen untuk memperkuat KSST.
“Terakhir kami ingin menyampaikan apresiasi atas dukungan konkret FAO selama lebih dari 40 tahun melalui mobilisasi proyek kerja sama dalam menghadapi ancaman anomali cuaca dan krisis pangan, degradasi lahan, hilangnya keanekaragaman hayati serta penanganan wabah penyakit hewan,” ujar Mentan SYL.
https://pasardana.id/news/2023/9/27/ri-fao-sepakat-perkuat-pertanian-kawasan-pasific-dan-selatan-afrika-asia/