Beritamu.co.id – Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada masyarakat di Pulau Rempang, Kepulauan Riau secara kekeluargaan. Hal tersebut disampaikan Presiden saat menggelar rapat terbatas membahas persoalan pembangunan Rempang Eco-City.
“Bapak Presiden dalam arahan rapat, pertama adalah untuk? penyelesaian masalah Rempang harus dilakukan secara baik, secara betul betul kekeluargaan. Dan tetap mengedepankan hak-hak dan kepentingan masyarakat di sekitar, di mana lokasi itu diadakan,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9).
Selain itu, kata Bahlil, Presiden juga menginstruksikan untuk melibatkan kementerian terkait, dalam hal ini Program Strategis Nasional (PSN). Rempang Eco-City berujung bentrok warga dengan aparat kemanan, pada Kamis (7/9/2023), adalah bagian dari proyek PSN.
“Kedua, kami diberikan tugas langsung oleh Pak Presiden dan tugas ini sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa hari lalu. (Yaitu, red) untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik dengan melibatkan kementerian lain,” kata Bahlil.
Lewat rapat tersebut, Bahlil juga telah melaporkan dari 17.000 hektare area Pulau Rempang, hanya sekitar 8.000 hektare lahan dapat dikelola. “Selebihnya, hutan lindung,” ucap Bahlil.
“Dan kami fokus pada 2.300 hektare tahap awal untuk pembangunan industri sudah kami canangkan tersebut. Untuk membangun ekosistem pabrik kaca dan solar panel,” kata dia.
Bahlil juga menyampaikan hasil pertemuannya dengan tokoh-tokoh masyarakat di Pulau Rempang. Dia mengeklaim, disepakati tidak ada penggusuran di Pulau Rempang, tapi disebut pergeseran.
“Kami telah melakukan solusi posisi Rempang itu bukan penggusuran, sekali lagi. Kedua, bukan juga relokasi, tapi adalah pergeseran,” ucap Bahlil.
https://pasardana.id/news/2023/9/26/jokowi-minta-konflik-rempang-diselesaikan-secara-kekeluargaan/