Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (22/9), IHSG ditutup menguat 25,38 poin (+0,36%) ke level 7.016,84.
IHSG menguat didorong oleh penguatan mayoritas saham-saham big cap seiring berlanjutnya net foreign buy sebesar Rp309,76 miliar.
Kemudian, nilai tukar rupiah menguat 0,09% terhadap dollar AS menjadi Rp15.383 (JISDOR).
Dari eksternal, inflasi Jepang (Ags23) tercatat 3,2% yoy, di bawah ekspektasi dan bulan sebelumnya (3,3% yoy).
PMI Manufaktur Jepang (Sep-23) tercatat di angka 48,6 (<50/kontraksi).
Di saat yang sama, Bank Sentral Jepang/BoJ memutuskan untuk mempertahankan suku bung acuan di level -0,1%.
Sebelumnya, Bank Sentral Swiss/SNB juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 1,75%.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG menguat +0,49% dengan net foreign buy sebesar Rp1,72 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,31%), S&P500 (-0,23%), dan Nasdaq (- 0,09%).
Pelemahan tersebut seiring pelaku pasar masih bergulat dengan ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama.
Kemudian, rilis data PMI Jasa AS menunjukkan penurunan menjadi 50,2 (Sep-23) dari sebelumnya 50,5 (Ags-23), atau dibawah ekspektasi pasar yang sebesar 50,6. Dari sisi Perusahaan, saham Tesla terkoreksi (- 4,2%).
Sebaliknya saham Apple (+0,5%), Meta (+1,1%) dan Nvidia (+1,4%).
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-1,89%), S&P 500 (-2,93%), dan Nasdaq (-3,62%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Perkembangan Uang Beredar Indonesia (Ags-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (25/9).
https://pasardana.id/news/2023/9/25/analis-market-2592023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/