Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (8/9), IHSG ditutup melemah 30,03 poin (-0,43%) ke level 6.924,78.
IHSG melemah disebabkan oleh katalis negatif dari eksternal, seperti rilis data PDB Jepang (Q2-23) tercatat tumbuh 4,8% yoy, atau tumbuh di bawah ekspektasi 6,0% yoy.
Kemudian, data klaim pengangguran awal AS (pekan yang berakhir pada 3/9/2023) tercatat sebesar 216 ribu (konsensus 234 ribu), lebih rendah dari pekan sebelumnya yang mencapai 229 ribu.
Di sisi lain, dari internal terdapat rilis data survei konsumen Indonesia justru naik menjadi 125,2 (Agst-23) dari sebelumnya di level 123,5 pada Juli 2023.
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah -0,76% dengan net foreign sell sebesar Rp1,58 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,22%), S&P500 (+0,14%), dan Nasdaq (+0,09%).
Saham-saham energi menguat seiring kenaikan harga minyak dengan Marathon Petroleum (+2,9%), Valero Energy (+4,7%) dan Phillips 66 (+2,9%).
Saham Apple (+0,3%), setelah kehilangan -6,2% atau hampir $200 miliar dalam dua sesi sebelumnya, di tengah berita bahwa pegawai pemerintah Tiongkok telah dilarang menggunakan iPhone.
Kemudian, Kroger melonjak +3,1% pasca operator supermarket dan Albertsons mengumumkan mereka akan menjual 413 toko seharga $1,9 miliar kepada C&S Wholesale Grocers.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (-0,75), S&P500 (-1,29), dan Nasdaq (-1,93).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Penjualan Eceran Indonesia (Jul-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (11/9).
https://pasardana.id/news/2023/9/11/analis-market-1192023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/
