Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (5/9), IHSG ditutup melemah 5,04 poin (-0,07%) ke level 6.991,71.
IHSG melemah disebabkan oleh aksi profit taking pelaku pasar pasca menguat dua hari perdagangan berturut-turut.
Dari eksternal, Bank sentral Australia/RBA (Ags-23) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,10% (sesuai ekspektasi).
Rilis data PMI Jasa Caixin China (Ags-23) tercatat di angka 51,8 (>50/zona ekspansi), namun di bawah ekspektasi (53,6).
Di sisi lain, PMI Jasa (Sep-23) seperti Zona Euro (47,9), Inggris (49,5) dan Jerman (47,3) kompak masih berada di zona kontraksi (<50).
Nilai tukar rupiah melemah 0,09% terhadap dollar AS menjadi Rp15.260 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,56%), S&P500 (-0,42%), dan Nasdaq (-0,08%).
Pelemahan tersebut tertekan oleh harga minyak mentah yang lebih tinggi dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global setelah PMI Tiongkok menunjukkan ekspansi paling lambat di sektor jasa dalam 8 bulan terakhir.
Suasana risk-off mengirim dolar ke level tertinggi di bulan Maret sementara imbal hasil Treasury terus naik karena perekonomian AS tetap tangguh.
Kemudian, harga minyak melonjak setelah Arab Saudi dan Rusia mengumumkan akan memperpanjang pengurangan pasokan mereka, sehingga mendorong sektor energi lebih tinggi karena saham Occidental Petroleum (+2,5%), Permian Resources (+1,3%), Liberty Energy (+7,6%), dan Chevron (+1,3%).
Dari sisi berita perusahaan, Airbnb (+7,2%) dan Blackstone (+3,6%) setelah berita bahwa perusahaan-perusahaan tersebut akan bergabung dengan S&P 500 pada 18 September.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mengalami penguatan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (06/9).
https://pasardana.id/news/2023/9/6/analis-market-0692023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/