Beritamu.co.id – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (IDX: PGAS) mencatatkan laba bersih senilai USD145,32 juta pada semester I 2023, atau turun 39,07 persen dibanding periode sama tahun lalu, yang mencapai USD238,56 juta.
Dampaknya, laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusian melorot ke level USD0,006 per lembar, sedangkan fi akhir Juni 2022 berada di level Rp0,01 per helai.
Padahal pendapatan tumbuh 2,4 persen secara tahunan menjadi USD1,783 miliar pada akhir Juni 2023.
Penopangnya, pendapatan niaga gas bumi, transmisi gas, tranportasi minyak, pendapatan jasa regasifikasi, penjualan migas dan pemroses gas bumi kepada pihak berelasi naik 17,8 persen menjadi USD721,27 juta.
Tapi pendapatan niaga gas bumi, transmisi gas, tranportasi minyak, pendapatan jasa regasifikasi, penjualan migas dan pemrosesan gas bumi kepada pihak ketiga menyusut 5,7 persen menjadi USD1,062 miliar.
Sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak 7,2 persen secara tahunan menjadi USD1,415 miliar pada akhir Juni 2023.
Pemicunya, pembelian gas bumi naik 3,5 persen menjadi USD922,2 juta.
Lalu, beban aktivitas hulu migas tumbuh 2,8 persen menjadi USD181,55 juta.
Bahkan, beban niaga dan infrastruktur melambung 27,3 persen menjadi USD247,82 juta.
Akibatnya, laba kotor turun 12,3 persen secara tahunan menjadi USD368,11 juta pada akhir Juni 2023.
Sedangkan laba operasi terpangkas 16,5 persen secara tahunan menjadi USD283,53 juta pada akhir Juni 2023.
Salah satu pemicunya, beban umum dan administrasi naik 8,2 persen menjadi USD89,551 juta.
Adapun laba sebelum pajak penghasilan amblas 25,4 persen secara tahunan menjadi USD275,17 juta pada akhir Juni 2023.
Pemicunya, yaitu; setoran laba dari ventura bersama turun 29,2 persen menjadi USD36,732 juta.
Bahkan, emiten energi anak usaha Pertamina itu mencatatkan provisi sengketa pajak senilai USD29,864 juta.
Sedangkan semester 1 2022 justru membukukan pembalikan atas sengketa pajak senilai USD29,864 juta.
Ditambah, PGAS mencatatkan provisi atas kontrak LNG senilai USD4,419 juta. Padahal di semester I 2022, pos ini nihil.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 dengan penelaahan terbatas PGAS yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 4,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD3,577 miliar pada akhir Juni 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 2,4 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD3,357 miliar pada akhir Juni 2023.
https://pasardana.id/news/2023/9/1/beban-pangkas-laba-pgas-39-persen-pada-semester-i-2023/