Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (31/8), IHSG ditutup melemah 13,39 poin (-0,19%) ke level 6.953,26.
IHSG melemah disebabkan oleh aksi profit taking pelaku pasar pasca menguat tiga hari berturut-turut yang diiringi dengan net foreign sell sebesar Rp847,33 miliar.
Kemarin (31/8), rilis data PMI manufaktur China masih berada pada zona kontraksi dimana tercatat di angka 49,7 (Agst-23) atau di atas ekspektasi (49,5) dan bulan sebelumnya (49,3).
Di saat yang sama, pelaku pasar masih mencermati rilis data Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Inti AS (Jul-23) dan Klaim Pengangguran Awal AS (pekan yang berakhir pada 27/8/2023).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah tercermin dari DJIA (-0,48%), S&P 500 (-0,16%), dan Nasdaq (+0,11%).
Pelaku pasar menunggu laporan ketenagakerjaan besok untuk mendapatkan wawasan mengenai jalur kebijakan moneter di masa depan, sementara data ekonomi terbaru mendukung ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin menahan diri untuk tidak menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
Indeks harga PCE inti naik tipis 0,2% di bulan Juli, memperluas harapan disinflasi dari laporan CPI terbaru.
Selain itu, PHK pada bulan Agustus melonjak lebih dari 200% dari bulan sebelumnya, sejalan dengan lemahnya data tenaga kerja yang dirilis minggu ini menjelang laporan NFP besok.
Dalam berita perusahaan, Salesforce melonjak +2,9% setelah hasil kuartalannya melampaui perkiraan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cukup rawan terjadi profit taking lanjutan. Investor hari ini akan mencermati rilis data inflasi Indonesia (Agst-23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (01/9).
https://pasardana.id/news/2023/9/1/analis-market-0192023-ihsg-diperkirakan-rawan-aksi-profit-taking-lanjutan/
