Jakarta, BeritaMu.co.id – Saham emiten perkebunan sawit bergerak variatif pada awal perdagangan pagi ini, Rabu (4/8/2021), pada saat harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) mengalami koreksi.
Berikut pergerakan sejumlah saham sawit, pukul 09.52 WIB:
Cisadane Sawit Raya (CSRA), saham -2,53%, ke Rp 308, transaksi Rp 43 juta
Sampoerna Agro (SGRO), -1,31%, ke Rp 1.880, transaksi Rp 11 juta
SMART (SMAR), -1,28%, ke Rp 3.850, transaksi Rp 1 juta
Jaya Agra Wattie (JAWA), -0,76%, ke Rp 130, transaksi Rp 157 juta
Salim Ivomas Pratama (SIMP), -0,46%, ke Rp 436, transaksi Rp 498 juta
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), 0,00%, ke Rp 835, transaksi Rp 2 M
Dharma Satya Nusantara (DSNG), 0,00%, ke Rp 525, transaksi Rp 6 M
Astra Agro Lestari (AALI), +0,31,%, ke Rp 8.075, transaksi Rp 1 M
PP London Sumatra Indonesia (LSIP), +0,45%, ke Rp 1.115, transaksi Rp 665 juta
Provident Agro (PALM), +0,89%, ke Rp 565, transaksi Rp 101 juta
Tunas Baru Lampung (TBLA), +1,24%, ke Rp 815, transaksi Rp 267 juta
Triputra Agro Persada (TAPG), +1,52%, ke Rp 670, transaksi Rp 16 M
Eagle High Plantations (BWPT), +2,38%, ke Rp 86, transaksi Rp 315 juta
Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), +3,64%, ke Rp 114, transaksi Rp 18 juta
Mengacu pada data di atas, dari 14 saham yang diamati 5 saham melemah, 2 saham stagnan, sementara 7 saham naik.
Saham CSRA menjadi yang paling ambles dengan turun 2,53% ke Rp 308/saham. Dengan ini, saham CSRA sudah melemah selama 3 hari beruntun, setelah sempat menghijau pada Jumat (30/7) pekan lalu.
Dalam sepekan saham CSRA naik tipis 0,64%, sementara dalam sebulan menguat 7,53%.
Seperti saham CSRA, saham emiten Grup Sampoerna, SGRO, melorot 1,31% ke Rp 1.880/saham, setelah menguat 3 hari beruntun. Dalam sepekan saham SGRO naik 3,01%.
Sementara, saham SSMS dan DSNG masih belum bergerak di harga penutupan kemarin, yakni masing-masing Rp 835/saham dan Rp 525/saham.
Selanjutnya, saham emiten milik BUMN Malaysia Felda dan Grup Rajawali yang dikendalikan taipan Peter Sondakh, BWPT menguat 2,38%, setelah dua hari sebelumnya merosot.
Setali tiga uang, saham emiten Grup Bakrie, UNSP, mencuat 3,64%, menyusul stagnan pada perdagangan kemarin.
Pada Selasa (3/8/2021) pukul 10:37 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 4.117/ton. Ambles 5,77% dari hari sebelumnya.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan kejatuhan harga CPO masih bisa lebih dalam lagi. Saat ini harga CPO sedang menguji level support di MYR 4.022/ton yang bisa tertembus akan membuat harga jatuh ke MYR 3.875/ton.
“Pola pergerakan harga CPO lebih memberi konfirmasi akan tren bearish. Ketika harga menembus titik support di MYR 4.022/ton, maka target level support selanjutnya adala MYR 3.727-2.875/ton,” sebut Wang dalam risetnya.
Sementara titik resistance terdekat, lanjut Wang, adalah MYR 4.204/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO bangkit ke MYR 4.316/ton.
Akan tetapi, sepertinya risiko ke bawah akan lebih dominan. Dalam waktu dekat, Wang memperkirakan harga CPO akan berada di kisaran MYR 3.790-3.936/ton.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Harga CPO Drop & Bikin Panik, Saham Sawit Ikut Terguncang, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210804101500-17-265966/harga-cpo-drop-bikin-panik-saham-sawit-ikut-terguncang