TikTok Dianggap Sebagai Ancaman Buat UMKM di Tanah Air

Beritamu.co.id – Aplikasi media sosial Tiktok, dianggap sebagai sebuah ancaman bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi VI DPR RI F-PKS, Amin AK saat interupsi di sidang paripurna, Kamis (13/7).

Menurut legislator PKS Dapil IV Jawa Timur ini, TikTok dianggap sangat merugikan karena mengeksploitasi pasar Indonesia.

Dia menilai, sektor UMKM Indonesia mendapat tantangan dan ancaman dengan diluncurkannya proyek social commerce atau Project S oleh TikTok yang juga dinamai fitur Trendy Bit.

“Program ini memanfaatkan pasar Indonesia yang besar namun prioritaskan penjualan produk UMKM dari Tiongkok,” kata Amin.

Lebih lanjut Amin membeberkan, bahwa TikTok menganalisis perilaku konsumen Indonesia lewat Project S.

Kemudian, mengkanalisasi barang yang banyak dibeli di Indonesia.

Dia juga menyebutkan, TikTok memberikan informasi tersebut ke UMKM Tiongkok.

Kemudian, pengusaha kecil di negara asal TikTok itu memproduksi barang serupa dengan harga lebih murah.

“Dan produknya dipasarkan melalui Project S dengan promosi besar dan harga murah,” ujarnya.

Kata Amin, cara seperti ini jelas menjadi masalah.

Karena menurut dia, ada perdagangan di ranah media sosial yang berbeda dengan e-commerce. 

Amin kemudian menyebut ruangan antara media sosial dan e-commerce itu hadir tanpa regulasi.

Sehingga, dimanfaatkan TikTok untuk mempromosikan produk UMKM TIongkok dan menyingkirkan barang lokal Indonesia.

“Persoalannya, ini pertarungan pasar di ruangan kosong regulasi, dalam situasi yang tidak seimbang dan tidak menguntungkan UMKM,” tegasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, dirinya berharap kepada DPR, untuk mendesak pemerintah agar memberikan perhatian serius dan tindakan nyata terhadap isu ini.

Menurutnya, eksistensi UMKM harus diperkuat agar menjadi tuan di negeri sendiri. 

“Mereka membutuhkan keseriusan pemerintah dalam membina dan mendampingi mereka agar mampu mengakses pasar, termasuk pasar e-Commerce. Dan, sekaligus agar mereka mampu meningkatkan inovasi dan teknologi pemasaran yang makin berat bagi UMKM, akibat serbuan produk impor,” tegasnya.