Beritamu.co.id – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (IDX: PGAS) pada Selasa (30/5/2023) siang, menunjuk Arief Setiawan Handoko sebagai Direktur Utama mengantikan M. Haryo Yunianto.
Pemodal emiten anak usaha Pertamina tersebut juga sepakat mengangkat Harry Budi Sidharta sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis mengantikan Heru Setiawan.
Dengan demikian, susunan keanggotaan Direksi dan Dewan Komisaris PGAS menjadi sebagai berikut:
Susunan Komisaris
Komisaris Utama : Arcandra Tahar
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris Independen : Christian H. Siboro
Komisaris Independen : Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen : Paiman Raharjo
Susuranan Direksi
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Harry Budi Sidharta
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Achmad Muchtasyar
Direktur Sales dan Operasi : Faris Aziz
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Beni Syarif Hidayat
Sekretaris Perusahaan PGAS, Rachmat Hutama mengatakan, perseroan akan menjaga kinerja transmisi dan distribudi gas bumi sepanjang tahun 2022.
Kinerja operasional berhasil melampaui target volume lifting segmen migas di Blok Pangkah dan Fasken, didukung kenaikan ICP sehingga berkontribusi signifikan pada kinerja keuangan.
Ia melanjutkan, program penghematan biaya melalui inovasi dan peningkatan efektivitas juga berperan penting dalam kesuksesan perseroan.
Terlaksananya liability management, peningkatan kinerja ventura, serta efektivitas dan efisiensi di setiap kegiatan perusahaan, baik di PGN maupun anak perusahaan dan afiliasi, turut memperkuat kinerja perseroan.
“Rencana strategis PGAS kedepan, bertujuan untuk menciptakan nilai tambah berkelanjutan dan meningkatan utilisasi gas sebagai energi transisi menuju net zero emission,” kata Rachmat.
Rencana yang akan dilakukan antara lain melalui peningkatan lifting migas, dukungan alih kelola Blok Rokan melalui pembangunan pipa minyak Rokan, gasifikasi kilang-kilang Pertamina untuk mendukung efisiensi kilang (diantaranya Senipah – Balikpapan yang targetnya akan mulai beroperasi pada Triwulan 3 – 2023, pengembangan LNG dan CNG retail di wilayah yang belum memiliki jaringan pipa gas, serta Jargas Rumah Tangga untuk mengurangi impor LPG.
Selain itu, PGN berupaya untuk perluasan wilayah bisnis ke skala internasional melalui kegiatan LNG Trading.
Untuk mendukung pengoperasian Blok Rokan pasca alih kelola, PGN melalui anak perusahaannya yaitu Pertagas telah membangun jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai (WK Rokan PSC). Pengaliran minyak bumi telah dialirkan pada Triwulan 4 – 2022.
PGAS juga telah menyusun peta jalan pembangunan jargas yang dapat membantu mengurangi subsidi dan Impor LPG sampai dengan 57,5 juta tabung LPG di tahun 2026.
Dalam upaya pemanfaatan infrastruktur gas bumi beyond pipeline, saat ini terdapat 73 SPBG dan MRU yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan milik Pertamina Group yang akan dikelola oleh Subholding Gas.
SPBG dan MRU ini melayani pelanggan sektor Industri, Komersial, Rumah Tangga, dan Transportasi yang lokasinya jauh dari jaringan pipa gas.
“PGAS bersama Dirjen Migas telah berdiskusi dengan untuk melakukan konversi transportasi umum dan truk utilitas di masing masing wilayah, serta meningkatkan utilisasi gas untuk sektor transportasi. PGAS juga melakukan sinergi di internal Pertamina Group untuk melakukan konversi truk tanki yang digunakan untuk distribusi BBM,” tutur Rachmat.
Selain itu, PGAS juga sedang dalam proses perencanaan dan pembangunan fasilitas LNG Liqeufaction dan mini LNG Hub di Pulau Jawa yang akan digunakan untuk menyalurkan LNG dalam bentuk Iso Tank, Micro Bulk, dan VGL dengan harga yang kompetitif ke pelanggan Industri dan Retail yang lokasinya belum terjangkau oleh jaringan pipa gas.
“Tantangan disrupsi masif di pasar energi global akan melanda setiap negara. PGAS selaku Subholding Gas Group menjawab tantangan tersebut melalui pengembangan rantai bisnis gas bumi, baik melalui pipa gas, CNG, maupun LNG. Kami ingin menunjukkan bahwa gas bumi dan Subholding Gas merupakan solusi nyata dalam masa transisi energi saat ini,” tutup Rachmat.
https://pasardana.id/news/2023/5/30/pemodal-tunjuk-arief-setiawan-handoko-sebagai-dirut-pgas/