Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyatakan Indonesia bertekad untuk menjadi pemain besar di sektor industri. Hal ini juga tecermin lewat program besar bernama Making Indonesia 4.0.
“Indonesia tidak sedang menutup diri, justru kami sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia,” sambut Jokowi.
Jokowi mengatakan, dalam membangun hilirisasi industri, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar. Hal ini terlihat dari proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai 545,3 miliar dolar AS.
“Sampai tahun 2040, ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi 545,3 miliar dolar AS. Ini peluang yang sangat besar, yang saling menguntungkan,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menekankan komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan. Komitmen itu terlihat dari sejumlah aksi nyata yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan serta upaya melaksanakan transisi energi.
Jokowi menyampaikan, laju deforestasi turun signifikan dan terendah 20 tahun terakhir. Kemudian, tingkat kebakaran hutan diklaim turun 88 persen.
“Rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan mangrove yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, terluas di dunia, juga dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau,” kata dia.
Di samping itu, Jokowi menyebut bahwa Indonesia juga menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025, serta berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara pada 2050.
“Indonesia juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat kita,” katanya.
https://pasardana.id/news/2023/4/19/jokowi-tegaskan-indonesia-terbuka-untuk-investasi-dan-kerjasama/