Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (14/4), IHSG ditutup menguat 32,98 poin (+0,49%) ke level 6.818,57.
IHSG berhasil mengalami teknikal rebound sejalan dengan mayoritas bursa regional didorong sentimen positif dari domestik.
Kemudian, rilis Posisi ULN Indonesia (Feb-23) tercatat sebesar US$400,1 miliar, turun dibandingkan posisi ULN US$404,6 miliar (Jan-23).
Selain itu, rilis Prompt Manufacturing Index (Q1-23) tercatat sebesar 50,75% atau lebih tinggi dari 50,06% (Q4-22).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat 0,38% dengan net foreign buy sebesar Rp4,94 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,42%), S&P 500 (-0,21%), dan Nasdaq (-0,35%).
Pelemahan tersebut tidak lepas dari rentetan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang beragam tampak menegaskan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Hal itu meredam antusiasme investor setelah serangkaian pendapatan bank-bank AS yang meningkat di kuartal pertama 2023.
Pendapatan bank-bank besar AS seperti Citigroup Inc, JPMorgan Chase & Co dan Wells Fargo & Co mengalahkan ekspektasi, diuntungkan dari kenaikan suku bunga dan mengurangi kekhawatiran akan tekanan dalam sistem perbankan.
Tetapi sejumlah data ekonomi AS beragam termasuk penjualan ritel, produksi industri dan sentimen konsumen memperkuat harapan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin lagi pada pertemuan kebijakan bulan depan. Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+1,19%), S&P 500 (+0,79%), dan Nasdaq (+0,29%).
“Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (Mar-23), dan Laporan Survei Permintaan & Penawaran Pembiayaan Perbankan (Mar23),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (17/4).
https://pasardana.id/news/2023/4/17/analis-market-1742023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
