Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, ketiga indeks saham utama AS ditutup menguat signifikan di atas 1%, di mana Nasdaq memimpin dengan naik hampir 2% dan merupakan persentase lonjakan harian terbesar dalam 1 bulan terakhir; didukung oleh rilis data ekonomi yang menunjukkan mendinginnya inflasi di tingkat produsen dan mengendurnya pasar tenaga kerja, dengan demikian menyumbangkan optimisme bahwa Federal Reserve mungkin akan segera bisa mengakhiri siklus kenaikan suku bunga yang agresif.
US PPI (Mar.) melandai dengan cepat ke tingkat 2.7% (lebih rendah dari perkiraan & periode sebelumnya); klaim pengangguran atau Initial Jobless Claims juga bertambah menjadi 239ribu yang mana lebih tinggi dari forecast & previous.
Pelaku pasar keuangan sekarang memperhitungkan 33% kemungkinan bahwa bank sentral AS akan mengerem laju kenaikan suku bunga dan menetapkan FFR tetap di range 4.75%-5% pada FOMC Meeting bulan Mei mendatang, seperti dilansir CME Fedwatch.
Fokus para investor sekarang bergeser ke musim laporan keuangan kuartal pertama tahun ini, terutama memantau pendapatan bank regional yang akan bisa mengatakan lebih banyak mengenai kesehatan sektor perbankan & prospek aktivitas kredit.
Data ekonomi ceria datang dari China seiring lonjakan kinerja ekspor & impor (Mar.) menghasilkan surplus dua kali lebih baik dari ekspektasi, di mana Trade Balance (Mar.) mereka keluar di angka USD 88.19 miliar, jauh lebih tinggi dari perkiraan USD 39.2 miliar.
Adapun situasi yang sama belum bisa diharapkan dari benua Eropa, di mana angka GDP Inggris (Feb.), pertumbuhan Industrial & Manufacturing Production (Feb.), serta Trade Balance (Feb.) mereka secara bulanan ternyata keluar lebih rendah dari forecast.
Di sisi lain, German CPI (Mar.) dirilis sesuai dengan ekspektasi di mana Inflasi secara tahunan mampu melandai ke level 7.4% YoY, dibanding bulan sebelumnya 8.7%.
Secara keseluruhan, Zona Eropa mengatakan bahwa kondisi Industrial Production di bulan Februari mulai menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari forecast bulan sebelumnya.
Sementara itu, hari ini (14/4), para investor saham global akan menunggu data ekonomi penting lainnya dari AS yaitu Core Retail Sales (Mar.), Industrial & Manufacturing Production (Mar.), serta insight yang cukup terpandang dari Michigan Consumer Expectations & Sentiment (Apr.) untuk menyimpulkan gejala soft landing yang mulai terjadi pada ekonomi AS.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas menilai, sesungguhnya cukup banyak tersedia sentimen positif untuk mengakhiri minggu ini di teritori positif, apalagi nilai tukar Rupiah tengah di posisi terkuat dalam 8 bulan terakhir (telah berhasil tutup Gap bulan Agustus 2022 di level 14744); minat beli asing pun masih konsisten di mana kemarin masih positif sebesar IDR 882.35 milyar.
Posisi bullish yang solid hanya bisa didapat apabila IHSG setidaknya mampu bertengger kembali di atas MA10 & MA50 atau 6815 yang jadi Resistance terdekat saat ini.
Penembusan Resistance 6850-6870 akan lebih krusial lagi untuk akhiri trend turun jangka menengah ini.
Advise : Wait & See, atau Average Up accordingly masih dirasa paling cocok diterapkan pada market yang relatif berjalan lambat belakangan ini.
“IHSG diproyeksi bergerak Bullish/Sideways – konsolidasi dalam pola Flag; masih menguji Resistance MA10 & MA50,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (14/4).
https://pasardana.id/news/2023/4/14/analis-market-1442023-ihsg-diproyeksi-bergerak-bullishsideways/