Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (10/4), IHSG ditutup melemah 21,53 poin (-0,32%) ke level 6.771,23. IHSG kembali melanjutkan pelemahan seiring masih minimnya katalis positif di market.
Investor masih cenderung wait & see menantikan rilis data Inflasi AS yang akan rilis pada pekan ini.
Di saat yang sama, investor masih khawatir perkembangan tensi geopolitik yang semakin memanas, mulai dari konflik Rusia-Ukraina, China-Taiwan, dan Israel-Palestina.
Dari internal, kemarin Bank Indonesia merilis data Posisi cadangan devisa Indonesia (Mar-23) yang naik menjadi US$145,2 miliar, sebelumnya US$140,3 miliar (Feb-23), antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,30%), S&P 500 (+0,10%), dan Nasdaq (- 0,03%).
Data pekerjaan hari Jumat pekan lalu, mengungkapkan pasar tenaga kerja AS yang masih ketat, mendukung taruhan untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve lainnya di bulan Mei, tetapi meredakan beberapa kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar di dunia itu menuju ke arah resesi.
Fokus investor saat ini beralih pada rilis data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu dan laporan kinerja emiten untuk Q1-2023 yang akan segera rilis.
Di sisi korporat, Excelerate Energy, EQT, dan perusahaan gas alam lainnya menikmati keuntungan yang kuat karena gas alam berjangka melonjak.
Micron Technology melonjak lebih dari 8% setelah saingannya Samsung Electronics mengatakan akan memangkas produksi chip memori.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Maret 2023),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (11/4).
https://pasardana.id/news/2023/4/11/analis-market-1142023-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
